Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bentuk Tawakal dan Ikhtiar Covid-19

3 April 2020   19:16 Diperbarui: 3 April 2020   19:24 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM/foto: Salma

Secara lahiriah, setiap manusia pasti memiliki suatu keinginan. Dan kita juga pasti berharap bahwa apa yang kita inginkan pada saatnya bisa tercapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Namun untuk mencapai suatu keinginan, pastinya membutuhkan suatu upaya nyata. Itulah yang dinamakan ikhtiar atau usaha.

Ikhtiar juga harus di sertai doa. Kepada siapa kita memanjatkan doa? Hanya kepada Allah semata yaitu Tuhan YME, tempat kita mengadu dan memohon segala pertolongan.

Hal tersebut juga di sampaikan oleh Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM. Beliau adalah Anggota Komisi IX  DPR RI, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Dapil IX Jawa Tengah  (Brebes-Tegal-Slawi), meliputi bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan. Beliau mengatakan, dalam menghadapi pandemi Corona ini, kita harus tetap tenang, jangan panik.

Kita harus menjaga ketertiban sosial, jaga kesehatan, termasuk berdoa kepada Allah SWT, agar terhindar dari Covid-19. Mari bersama-sama bergotong royong menyelamatkan Indonesia. Perlunya gerakan solidaritas sosial masyarakat dapat berkontribusi memberikan donasi, untuk di salurkan kepada yang membutuhkan. Mari berfastabiqul khoirot untuk peduli bersama. Semoga segera di temukan vaksin anti virus dan penyembuhannya. Demikian yang di sampaikan Hj. Nur Nadlifah, S.Ag.MM.

Foto-foto:Salma
Foto-foto:Salma

Nah, setelah kita berusaha, berdoa, langkah selanjutnya adalah berpasrah diri atau Tawakal. Kita pasrahkan semua kepada Allah SWT, atas apa yang telah kita lakukan, atas apa yang kita pinta. Pasrahkan, Allah pasti tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Karena yang menurut kita baik, belum tentu baik bagi Allah. Dengan sikap Tawakal, kita pasti akan bisa ikhlas menerima apa yang menjadi ketetapan-Nya.

Ikhtiar, doa, dan tawakal memang harus seimbang dan wajib kita lakukan dalam kondisi apapun. Kita hanya berusaha tanpa memiliki sikap tawakal kepada Allah, berarti kita hanya mengandalkan usaha secara lahiriah saja, sehingga akan hilang rasa syukur kita pada sang pencipta. Namun kita juga jangan hanya berpasrah diri tanpa usaha atau ikhtiar. Dengan doa, maka akan menjadi penghubung ikhtiar kita, karena doa merupakan usaha batiniah, sebelum kita berpasrah diri.
Dalam menghadapi wabah Virus Corona yang sekarang menyerang hampir di berbagai negara, termasuk Indonesia, maka ikhtiar, doa, dan tawakal harus selalu kita lakukan. Kita berikhtiar, berusaha untuk mematuhi segala peraturan yang telah di berlakukan pemerintah. Adanya peraturan untuk diam di rumah, tidak berkumpul dengan orang banyak, membiasakan hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan pakai sabun, adalah bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona agar tidak semakin meluas.

Dalam ikhtiar, kita juga harus selalu rajin berdoa, memohon kepada Allah SWT, agar wabah virus Corona ini cepat berakhir. Salah satu bacaan shalawat yang di percaya dapat mencegah virus atau penyakit adalah shalawat Thibil Qulub. Memang sholawat tersebut mengandung arti obat(=shifa), dan sudah di percaya sebagai penyembuh dari segala penyakit di jaman Rasulullah, begitu kata Ustadz dalam menerjemahkan salah satu Hadits Nabi.
Dari beberapa media juga menjelaskan, amalan doa Qunut di percaya dapat mencegah datangnya wabah atau virus.
Intinya kita harus selalu rajin berdoa, di samping usaha yang kita lakukan.

Kita juga dianjurkan untuk berpasrah diri kepada Allah SWT setelah kita berusaha dan berdoa. Bersama-sama pemerintah, kita mematuhi peraturan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing, dan peraturan lainnya demi melawan Corona, dengan tidak melupakan untuk selalu berdo'a untuk mendapat pertolongan dari-Nya, dan selebihnya kita bertawakal, semoga Allah segera mengambil makhluk ciptaan-Nya yang bernama Corona ke tempat asalnya. Bagaimanapun kita sudah serentak berusaha maksimal, dan kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.

KBC-027/Kombes, EMK

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun