Mohon tunggu...
Nurjehan
Nurjehan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil kami

Selanjutnya

Tutup

Financial

RI Dilanda PHK Massal, Adakah Hubungan dengan Resesi dan Inflasi Global?

10 Desember 2022   13:53 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bank dunia mencatat penyebab pemicu terjadinya resesi global 2023 adalah karna seluruh bank sentral dunia yang menaikan suku bunga secara bersamaan sebagai respons terhadap inflasi. Diperkirakan tiga bank sentral utama dunia akan terus menaikan suku bunga hingga awal tahun depan, dan akan ditahan di level tinggi hingga 2025. The Fed diperkirakan akan menaikan suku bunga hingga di atas 5%, sedangkan Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) akan menaikan suku bunga di atas 4%.

Resesi sudah menakuti berbagai negara dalam waktu yang panjang. Perekonomian Indonesia sendiri bisa dibilang masih cukup kuat sehingga diperkirakan masih jauh dari kata resesi walaupun pertumbuhan ekonomi mengalami pelambatan. Dalam hal ini ancaman ekonomi global belum tiba, tetapi sudah banyak sekali terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Salah satunya yaitu pada sektor Tekstil dan sepatu. Dilaporkan sudah lebih dari 100.000 buruh terkena PHK sampai pada Oktober 2022. Bahkan, menurut asosiasi tekstil dan asosiasi sepatu Indonesia sudah ada 1 juta buruh yang akan terancam PHK jika resesi ini tidak kunjung membaik.

Sektor industri ini merupakan sektor yang berorientasi ekspor, sehingga ketika perekonomian dunia mengalami pelemahan maka permintaan terhadap barang ekspor pun akan menurun. Namun hal ini tidak hanya menimpa sektor industri padat karya dan manufaktur saja. Sektor teknologi atau startup juga sudah terkena dampak, sejak awal tahun 2022 sudah banyak terjadi PHK massal.

Dilaporkan sudah ada belasan startup digital yang melakukan PHK yaitu : Go To, Ruangguru, Sirclo, Shopee, LinkAja, Zenius, TaniHub, Fabelio, Xendit, Pahamify, JD.ID, Line, Mamikos, Tokocrypto, Lummo, MPL, dan Beres.id.

Model statup ini sepenuhnya bergantung kepada dana investor, kenaikan suku bunga saat ini membuat para investor menahan untuk menyuntikan dananya. Alhasil PHK massal pun ikut melanda kepada sektor teknologi atau startup. Fenomena ini akan terus berlanjut di tahun depan sebab kenaikan suku bunga masih belum berakhir dan akan ditahan dalam wakyu yang lama.

Suku bunga tinggi berisiko membuat perekonomian mengalami kontraksi (tumbuh negatif). Jika ditahan dalam waktu yang lama tentunya kontraksi juga bisa berlangsung lama. Namun, kenaikan suku bunga harus terus dilakukan guna menurunkan inflasi. Resesi panjang adalah rasa sakit yang bisa menyembuhkan dari inflasi tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun