Mohon tunggu...
Nuril Mufarroha
Nuril Mufarroha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Paling Cantik

28 November 2019   21:35 Diperbarui: 28 November 2019   21:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru setelah nangisnya mereda, beliau menjawab "aku menangis karena aku pasti akan mati". "tentu engkau akan mati, semua orang punn juga akan mati". "bukan soal kematian, tapi aku tidak ingin seperti itu". "kenapa jenazah itu?".

"Lihat semua orang yang meninggal pasti  akan diperlakukan seperti itu, dibungkus dengan kain kafan, lalu diangkat di kepalanya manusia, lekuk -- lekuk tubuhnya terlihat, alangkah malunya aku nanti jika aku meningal lalu diangkat di atas kepala manusia lalu lengkuk -- lengkuk tubuhku terlihat".

Jadi yang paling difikirkan oleh Sayyidah Fatimah bukan sebuah kematiannya, melainkan malu  karena lengkuk tubuhnya. MasyaAllah!

Lalu Asmah bercerita "Wahai Fatimah, waktu aku di Habasyah, aku melihat ketika ada orang meninggal, itu dibuatkan sebuah kotak lalu jenazahnya dimasukkan ke kotak itu kemudian ditutup pelepah kurma sehingga tidak kelihatan". Istilah tersebut saat ini bisa kita sebut dengan keranda.

Mendengar jawaban dari  Asmah tersebut, Sayyidah Fatimah langsung senang dan tampak ada kegembiraan di raut wajahnya. "Asmah, aku berwasiat ketika aku meninggal nanti tolong buatkan aku seperti itu.

Akhirnya setelah Sayyidah Fatimah meninggal, Asmah sendirilah yang membuatkan Sayyidah Fatimah sebuah keranda sesuai dengan apa yang diwasiatkan kepadanya. Inilah yang disebutkan dalam sejarah bahwasanya orang yang pertama kali memakai keranda dalam islam adalah Sayyidah Fatimah Az -- Zahro.

Bukan dari siapa yang pertama, tetapi yang dimaksud adalah menjaga sebuah kehormatan. Padahal jika sudah meninggal kelihatan auratnya pun tidak menanggung dosa. Akan tetapi rasa malu Sayyidah Fatimah Az -- Zahro sampai mengantarkan beliau untuk berwasiat kalau meninggal nanti agar dibuatkan yang demikian ini. Adapun wasiat lain dari Sayyidah Fatimah Az -- Zahro yaitu agar dikuburkan malam hari, karena beliau takut dan tidak ingin dilihat oleh orang lain.

Inilah Sayyidah Fatimah Azz -- Zahra, rasa malunya luar biasa yang merupakan pendidikan yang telah diajarkan oleh Rosululloh SAW. Kita sebagai wanita harus banyak -- banyak mencontoh beliau. Rasa malu itu mahal, kalau rasa malu dicabut dari diri seseorang, maka semua akan dilakukan dari keharaman.

Rasa malu adalah kemuliaan, malu yang sesungguhnya adalah malu kepada Allah, malu ketika melakukan maksiat dan malunya seorang wanita itu adalah sebuah kemuliaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun