Mohon tunggu...
Nurhikmah putrinawawi
Nurhikmah putrinawawi Mohon Tunggu... Sejarawan - Sarjana S.Hum

Sarjana sejarah peradaban islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Naskah Kuno sebagai Sumber Sejarah Lokal (Provinsi Jambi)

6 Januari 2021   21:56 Diperbarui: 6 Januari 2021   23:58 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam uraian diatas penulis memfokuskan kepada Bagaimana peran naskah kuno dalam memberi informasi sejarah lokal, khususnya di provinsi jambi?

Didalam kepenulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan analisis dalam bentuk uraian sederhana berupa artikel.  

Dengan mencari sumber data melalui studi pustaka dan melakukan wawancara dengan pihak pemberi informasi yang terkait dengan masalah dalam kepenulisan.

Naskah Kuno dalam Menjawab Sejarah Kerajaan Melayu Jambi

Didalam mengungkapkan  asal dari kerajaan Melayu di Jambi memiliki hubungan dengan naskah yang banyak tertulis dari Catatan kuno cina yang disimpan,salah satu tempat penyimpanannya di Museum Siginjai Jambi (Observasi, 2018),  catatan-catatan cina tersebut banyak memberi informasi sejarah masyarakat melayu.  

Informasi lain yang didapatkan untuk memperkuat sumber sejarah masyarakat melayu Jambi adalah naskah-naskah kuno Melayu Jambi pada zaman Klasik, seperti Naskah pecacahan Negeri Jambi, Naskah Undang undang Jambi, bahwa diNegeri Melayu Jambi memilki system pemerintahan yang dilakukan secara turun menurun dalam suatu keluarga yang memiliki kedudukan untuk dihormati oleh masyarkat luas

Pengetahuan masyarakat melayu Jambi tentang naskah kuno yang ada di daerah tersebut sebagian tergantung pada naskah Melayu yang telah disalin dan ditulis sekitar abad 14 sampai 19. 

Selain itu naskah yang bisa di selamatkan saat ini sesungguhnya banyak berupa naskah salinan yang pada dasarnya naskah lama yang telah musnah karena tidak bisa terpelihara dengan baik. 

Seperti naskah yang berjudul Raja Ali Haji yang telah dikutif oleh Takfat Al-hafis dan naskah-naskah  kesultanan pelembang, Malaka Aceh, Kesultanan Jmabi bahkan yang lebih memprihatinkan adalah naskah yang sengaja dihancurkan terjadi di Aceh sekitar abad 17 diantara naskah yang ditulis oleh syamsudin dari kerajaan pasai, disebabkan adanya kontradiksi dengan Nuruddin A ranir. (M.hum, 2018 hlm 21)

Salah satu naskah dengan judul Tanjung Tanah memberikan informasi bahwa masyarakat melayu memliki tulisan naskah kuno Pra-Islam (Kozok, 1999) sama halnya dengan naskah melayu kuno pada abad 14 yang ditulis dengan menggunakan kulit kayu, buluh, tanduk binatang dan daun pelem. 

Naskah kuno yang di anggap sebagai naskah melayu tertua adalah , surat berhuruf jawi tahun 1522 M yang ditulis oleh Sultan Abu Hayat yang berasal dari ternate dikirim untuk raja Portugal dan  surat tersebut hanya bisa bertahan kurang lebih lima ratus tahun, dikarenakan disimpan dalam arsif Nasional arsif Portugis di lisabon, yang kedua, naskah yang berupa suratsultan Ternate masih disimpan dengan kondisi yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun