Mohon tunggu...
Nur Hikmah
Nur Hikmah Mohon Tunggu... Guru - an avid learner

Tangerang - Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendidik atau Mengajar

21 Februari 2022   02:05 Diperbarui: 21 Februari 2022   02:16 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah ada dan dibangun untuk murid. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika setiap keputusan yang diambil oleh seorang guru maupun sekolah berpihak pada murid. Jika hal tersebut sudah disadari dan kemudian diterapkan maka memerdekakan murid bukan lagi sebuah impian akan tetapi sebuah kenyataan.  

Pengambilan Keputusan dan Masa Depan Murid

Dalam mengambil keputusan, guru sebagai seorang teladan bagi murid -- muridnya dan juga sebagai seorang pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi masa depan murid -- muridnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu saat seorang guru perlu memutuskan hal yang langsung berkaitan dengan murid tersebut. Sebagai contoh seorang guru melihat anak muridnya mencontek saat ujian akhir sebuah pelajaran yang sangat ia tidak kuasai. Murid tersebut pandai dalam mata pelajaran yang lainnya, dan ia juga sudah diterima di sebuah universitas lewat jalur undangan. Keputusan guru tersebut untuk melaporkan perbuatan menconteknya atau tidak akan secara langsung mempengaruhi anak tersebut. Secara tidak langsung yaitu saat murid melihat bagaimana gurunya mengambil sebuah keputusan dan ini menjadi sesuatu yang ia contoh di kemudian hari baik itu secara sadar maupun secara tidak sadar. Guru menjadi teladan bagaimana keputusan baik diambil. Dengan ini anak belajar bukan hanya pelajaran melainkan juga keterampilan hidup.

Pengambilan Keputusan dan Materi Lainnya

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara menghantarkan kita pada cita-cita mulia yaitu menjadikan murid-murid menjadi insan yang memiliki profil pelajar pancasila. Dalam mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar pancasila, guru penggerak secara sadar mengartikulasikan nilai-nilai juga peran-perannya. Selain itu, guru penggerak perlu merumuskan dan mengembangkan visi sekolah yang berpihak pada murid. Kemudian mewujudkan lingkungan yang berbudaya positif sehingga anak merasa aman dan nyaman dalam belajar. Ini dapat dilakukan dengan cara guru penggerak merangkul teman sejawat untuk membangun budaya positif yaitu dengan menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid. Hal lainnya yaitu, guru penggerak dapat menginisiasi terimplementasinya pembelajaran yang berdiferensiasi dengan perannya sebagai penggerak komunitas praktisi. Yang terakhir guru harus memiliki kematangan sosial dan emosional. Guru harus memiliki mindfulness bukan saja bagi dirinya sendiri tapi juga sebagai teladan bagi murid-muridnya. Adapun keterampilan pengambilan keputusan diperlukan untuk melengkapi itu semua. Agar cita -- cita menjadikan murid memiliki profil pelajar pancasila terwujud, dengan cara pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, untuk kebajikan universal dan bertanggung jawab. Tidak lupa pembekalan materi coaching berguna bukan hanya untuk mendampingi murid dalam membuat keputusan akan tetapi juga bagi diri guru sendiri. Keterampilan coaching membantu dalam hal mengajukan pertanyaan -- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan melihat berbagai opsi agar keputusan yang tepat dapat diambil.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun