Mohon tunggu...
Nur Hidayatullah
Nur Hidayatullah Mohon Tunggu... -

saya adalah anggota pramuka di Racana Sangkareang Teratai putih Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semu Demonstrasi Jokowi

8 April 2015   22:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By: Nur Hidayatullah
Politik merupakan suatu teknik dan teori untuk mempengaruhi orang sipil atau individu. Politik juga dapat berarti cara seseorang untuk mendapatkan suatu kekuasaan atau posisi dalam pemerintahan atau organisasi lainnya.
Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan umum, dan distribusi kemakmuran.
Politik digunakan untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian dari sumber-sumber yang ada dan untuk melaksanakannya perlu memiliki kekuasaan dan kewenangan yang berfungsi untuk membina kerjasama dan untuk menyelsaikan konflik yang timbul dalam proses ini.
Paradigma politik selalu dikonotasikan negatif oleh sejumlah pihak terutama orang awam (rakyat). Itu karena mereka selalu menonton televisi atau membaca koran dan melihat kegiatan politik adalah kegiatan yang kejam dan kotor. Sebenarnya bukan politiknya yang kotor atau kejam, tetapi pelaku politik tersebut yang menyalahgunakan kekuasaan politiknya.
Terkait dengan politik yang membahas tentang pengambilan keputusan, lalu bagaimana sih penganbilan keputusan yang baik? Apakah seperti kenaikan BBM seperti saat ini? Yang kelihatan plin-plan. Pengambilan keputusan tentang kenaikan BBM apakah rakyat diam-diam saja? Tidak !!! memang terlihat sekelompok rakyat melakukan demo, akan tetapi mahasiswa-mahasiswa di seluruh penjuru antera Indonesia melakukan demo terhadap Jokowi, jujur saja mahasiswa saat ini sedang ribut untuk menolak kenaikan BBM dimana kebijakan tersebut tidak pro-rakyat. Seperti yang terjadi di Universitas Negeri Jambi (Unja) yang menolak kedatangan wakil Presiden JK, isu yang diangkat salah satunya yaitu kenaikan BBM.
Setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), mahasiswa di berbagai tempat bereaksi keras dengan melakukan demonstrasi. Dalam orasi demo, mahasiwa secara tegas menentang kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. Dengan penaikan harga BBM, harga kebutuhan pokok akan meroket. Akibatnya, rakyat akan mengalami kesusahan dalam ekonomi Beberapa di antaranya, mereka mengacu konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, yang berbunyi, "Sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Madiun, menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Ponorogo dan Madiun, Jawa Timur
Koordinator aksi, Husain Fatta Mizani mengatakan, dalam aksi tersebut mereka memiliki lima tuntutan penting. Tuntutan itu di antaranya normalisasi harga beras, stabilisasi harga elpiji, kembalikan subsidi BBM, perbaiki distributor pupuk, dan kembalikan aset-aset bangsa Indonesia yang sudah dikontrakkan ke pihak asing.
"Kami menolak kedatangan Jokowi ke Madiun. Kondisi negara yang semakin sulit ini semua tanggung jawab pemerintah, jangan membuat masyarakat semakin galau," ujar Husain.
Menurut dia, lima poin yang menjadi tuntutan mahasiswa itu merupakan aspirasi masyarakat. Sebab, dengan penerapan kebijakan yang berubah-ubah, menimbulkan keresahan semua elemen masyarakat.
Ia menjelaskan, baru-baru ini masyarakat dibingungkan dengan sikap pemerintah yang kembali menerapkan kebijakan baru untuk menaikkan harga BBM. Seiring dengan hal itu, sebelumnya masyarakat juga diresahkan dengan mafia pupuk maupun tidak stabilnya harga beras di pasaran.
Mahasiswa berharap, pemerintah tidak mengikuti harga pasar yang berpedoman pada nilai dolar terhadap rupiah. Sebab, hal itu akan semakin mempersulit keadaan masyarakat, terlebih rakyat kecil.
Sebagian besar mahasiswa seantera bangsa indonesia melakukan demonstrasi penolakan kenaikan BBM. Yang menjadi pertanyaan adalah kemana media-media? Tidak ada satupun media yang menayangkan keseluruhan demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan oleh masiswa-mahasiswa di berbagai daerah tersebut. apak media-media ini takut kepada pemerintah? Apakah pemerintah sudah bersekongkol dengan media televisi yang ada? Kok bisa sebagian besar mahasiswa melakukan demonstrasi tidak ada satupun media yang mempublikasikannya?
Inilah kesemuan yang terjadi saat ini dimana rakyat ribut akan salah satu kebijakan, akan tetapi negara ini seolah-olah tidak ada apaun permasalah yang terjadi. Mungkin pemerintah ingin menunjukkan kepada rakyat bahwa permasalahan ini tidak ada yang terlalu membantah? Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Wallohua’lam bihsowam
Sumber:
http://politik.news.viva.co.id/news/read/607211-demonstrasi-mahasiswa--jokowi-kalla-tak-pro-rakyat
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/pengertian-politik-artikel-lengkap.html
http://ekstra.merahputih.com/nasional/2015/04/03/5-tempat-ini-mahasiswa-tolak-kebijakan-jokowi/10411/
http://nasional.kompas.com/read/2015/03/06/02430461/Mahasiswa.Madiun.Tolak.Kedatangan.Presiden.Jokowi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun