Mohon tunggu...
Nur Hidayah
Nur Hidayah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa sosiologi fish-UNM

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perspektif Masyarakat dalam Berkomunikasi di Media Sosial

17 Mei 2022   21:14 Diperbarui: 17 Mei 2022   21:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, menyebabkan informasi dapat berlangsung secara cepat, dan biaya lebih murah dan waktu terjangkau.

Adanya komunikasi media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat, yang dimana perubahan dalam masyarakat termasuk perubahan hubungan sosial, atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan di lingkungan masyarakat. 

Dan yang paling memperihatikan yaitu perubahan perilaku terhadapa anak di bawa umur semenjak mengenal media sosial,bahkan bukan anak dibawa umur saja, selain itu orang dewasapun dan kebanyakan orang dewasa lebih sibuk dimedia sosial seperti halnya pada saat antrian di loket-loket pelayanan, tetapi mereka masing-masing sibuk dengan smarphonnya tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya, 

bahkan banyak orang-orang kita lihat  dalam perilaku anak-anak yang masih dibawa umur mereka menjadi apatis dan cuek dengan lingkungannya, dan orang tuanya semakin sulit berkomunikasi dengan anak-anaknya. 

Media sosial menjadikan anak-anak semakin malas belajar dan susah di atur, karena hampir semua waktunya dihabiskan untuk mengutak-atik informasi atau digunakan untuk main game online baik dimainkan saat disekolah, diluar sekolah bahkan di rumah. 

Anak-anak yang masih di bawa umur lebih memilih media sosial dan main game online bahkan game non online. Dalam komunikasi di media sosial memicu hubungan suami istri, karena di mana dapat menimbulakn kecemburuan antara pasangan suami istri jika salah satu dari pasangan suami istri  sah tersebut berniat untuk membangun hubungan yang tidak wajar seperti menimbulkan rasa ingin selingkuh atau berpoligami.

Orang yang mengenal media sosial lebih sering bermasalah dibandingkan orang yang tidak mengenal media sosial sama sekali karena di mana yang mengenal media sosial lebih mementingkan smarphon dibandingkan pekerjaaan yang harus dikerjakan 

sebagai contoh saya lihat di lingkungan sekitar, pasangan suami istri rebut bukan hanya masalah perselingkuhan saja bahkan masalah anak yang di mana anak ini menangis dan ibunya lebih focus ke smarphone dan mengabaikan anaknya dan lebih focus pada media sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun