Mohon tunggu...
Mutia Nurhasanah
Mutia Nurhasanah Mohon Tunggu... Penulis - Menjadi Lebih baik

Jika diammu adalah bijak, maka diamlah. Jika diammu diinjak, maka berbicaralah.Supaya mereka terdiam.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

15 Agustus 2020   16:08 Diperbarui: 15 Agustus 2020   16:00 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unplash/ Markus Winkler

Di sini kita sebagai umat islam tidak akan mempungkiri kemajuan teknologi yang begitu pesat selama mempunyai manfaat yang besar dan tidak menimbulkan kerugian bagi manusia, selain itu kita sebagai manusia harus mengetahui batasan bahwa kita mempunyai sang pencipta dan kiranya kita sebagai penguna akal dan kecerdasan tidak menjadi takabur dan lupa akan kebesaran Allah SWT.

Ketika program-program cerdas itu sudah dimasukkan ke dalam otaknya komputer (di CPU - Central Processing Unit), maka komputer itu tinggal berjalan mengikuti fitrahnya saja. Begitu dihidupkan, komputer secara otomatis akan langsung masuk ke dalam program operating systemnya. Dan sesudah itu, komputer baru bisa berfungsi sesuai dengan program aplikasi yang sudah ada dalam komputer itu, tergantung keinginan sang user.Mekanisme kerja komputer yang demikian itu, kurang lebih serupa pada manusia surat ar-Rum ayat 30.

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (ltulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. ar-Rum: 30).

Program dasar di dalam diri manusia adalah operating system yang bersesuaian dengan fitrah Allah SWT itu, yang dinamakan Ruh. lbaramya adalah program Windows dalam komputer. Dengan adanya Ruh itu, maka manusia dalam hidupnya sudah berada di dalam sistem operasi yang bersesuaian dengan fitrah Allah SWT. Tinggal, bagaimana dia menjalankan program aplikasinya.

Mutia Nurhasanah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun