Merdeka Mengajar dan Belajar melalui Pembelajaran Jaringan

Berbicara membangun Indonesia terutama dunia pendidikan hal yang menarik dan tidak akan bisa selesai begitu cepat. Semua dilakukan secara proses dan berkelanjutan. 

Berbagai hal yang harus dilakukan, kita juga tidak akan memetik hasil pada saat itu, namun semua butuh proses yang cukup lama barulah kita bisa menikmatinya dan merasakan akhir dari sebuah pendidikan.  

Coba kita ingat-ingat ketika kita dulu mengalami proses belajar, bagaimana cara dan metode guru mentransfer ilmunya langsung kepada anak didik. Toh akhirnya kita bisa juga berkembang dan mengikuti proses pembelajaran pada masa itu.

Namun arus globalisasi. Semua serba digital sebuah kata yang begitu buming terutama anak didik milenial. Telah mengubah gaya proses pembelajaran. Disnilah peran guru sangat menentukan. 

Untuk mengadapi perubahan pada anak didik kita sebagai guru harus dapat melihat karakteristik peserta didik masing-masing. Banyak keunikan yang akan kita temukan pada anak didik kita dalam proses pembelajaran.

Keunikan itu sebagian kita selalu di abaikan dan malah tidak ada waktu kita perhatikan sejenakpun. Kita hanya melihat sekelompokan anak didik yang berusaha menyesuaikan dirinya dengan lingkungan proses belajarnya. Sebagian anak didik bisa menyesuaikan diri, namun masih ada sebagian anak didik tetap mempertahankan keunikannya, sehingga timbul berbagai masalah, gejolak yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. 

Disinilah peran kita sebagai guru bagaimana keunikan yang di miliki peserta didik bisa menjadi satu bersama-sama menuju tujuan belajar, mulai dari mandiri, memilih cara belajar, dan merefleksikan diri masing-masing terhadap tujuan belajarnya.

Seorang guru, yang pertama kali kita lakukan adalah bagaimana agar kita dapat menerima berbagai keunikan yang dimiliki anak didik. Umpama membangun sebuah gedung dengan berbagai campuran material akan melahirkan jiwa yang satu dalam proses pembelajaran yang bisa berdiri kokoh menjulang tinggi di angkasa. 

Seorang guru merupakan agen perubahan bagi anak didik yang akan menghantarkan mereka mencapai impiannya. Semua proses tersebut dapat dilakukan melalui proses pembelajaran lewat mapel yang kita sampaikan. Mapel merupakan ujung tombak kita membawa mereka bererak mengejar impian masing-masing.  

Anak didik harus dapat merasakan, menikmati apa yang kita sajikan yang akan terlihat melalui dampak dirasakan, berdaya, menyenangkan. Jika anak didik sudah merasa senang secara tidak langsung tanpa di sadari akan melakukannya sendiri. Semua itu terlihat dari motivasi, antusias, disiplin, dan kemandirian.

Keunikan yang kita temukan merupakan sebagian generasi Z yang merupakan generasi teknologi yang sedang berkembang dengan pola pikir yang kebanyak secara instan yang tergantung pada teknologi serba media sosial dalam aktifitasnya sehari-hari.

Melihat semua itu maka peran seorang guru dalam hal ini mengajar atau transfer pengetahuan melalui teknologi, sehingga membentuk paradigma baru bagi anak didik sehingga muncul perilaku sikap yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang tertuang dalam proses pembelajaran.

 Dalam proses pembelajaran jaringan yang mempunyai peran utama dalam hal ini adalah literasi digital. Melihat keadaan pandemi sekarang ini mengharuskan kita semua anak didik mengharuskan menggunakan media digital atau jaringan dalam segala aktifitas. 

Secara tidak langsung mengajak kita semua untuk membiasakan diri melaksanakan era revolusi industri 4.0 dan telah lahirnya masyarakat baru yang siap bersaing dengan teknologi. Merdeka mengajar dan belajar bagi kita semua para pendidik dan anak didik serta orang tua menuju Indonesi maju memalui pembelajaran jaringan yang efektif dan menyenangkan bagi anak didik kita semua.

Disinilah peran keluarga terutama orang tua, dengan slogan dirumah saja dapat membuat sebuah keluarga berperan aktif dalam melakukan kegiatan bersama anak dirumah saja. 

Orang tua harus siap berperan sebagai guru sehingga melahirkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anaknya. Menciptakan suasana belajar yang mengasikkan, anak didik tidak merasa bosan dan betah belajar bersaam orang tua, Ibu, Ayah,  dan kakak sehingga tercipta proses pembelajaran yang bermakna bagi anak didik.

Disinilah peran guru harus terus mengembangkan kompetensi dalam penggunaan aplikasi on line dalam penggunaan media online agar lebih efektif dan efesien. Dapat dikatakan hal inilah merupakan loncatan transformasi pembelajaran dari konvensional ke sistem on line . daring bagi guru dan anak didik. 

Disinilah para guru mulai merdeka mengajar dan belajar mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam proses mengajar dalam membangun Indonesia yang maju dan tangguh mencapai pendidikan sepanjang hayat. 

Terobosan-terobosan baru yang guru ciptakan akan membawa perubahan bagi anak didik sehingga melahirkan generasi Indonesia yang mandiri, bagi diri sendirinya, keluarga, lingkungannya dan masyarakat luas.

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2020 mari kita sama-sama membangun tanah air kita yang kita cintai ini merdeka mengajar dan belajar bagi para pendidik dan anak didik bangsa Indonesia yang tercinta. Selamat Dirgahayu Republik Indonesia ke 75 Tahun, Merdek mengajar dan Belajar bagi Bangsa Indonesia demi Membangun Indoenesia melalui dunia pendidikan dengan pembelajaran jaringan yang efektif dan menyenangkan..

Oleh

Nurhabibah