Mohon tunggu...
Nur Febri Aldilla
Nur Febri Aldilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sumatera Utara Medan

Bacalah apa yang kau tulis dan tulislah apa yang kau baca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Bahasa Gaul di Sosial Media

8 Mei 2024   18:20 Diperbarui: 8 Mei 2024   18:21 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

     Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan peranan yang penting bagi bangsa Indonesia dalam wilayah Negara Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional seperti yang dicetuskan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dengan fungsi sebagai lambang kebanggaan, lambang identitas, alat pemersatu, dan alat perhubungan. Kemudian diputuskan sebagai bahasa negara secara resmi berlaku sejak diundangkannya UUD 45, 18 Agustus 1945 dengan fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pendidikan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan iptek.

     Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang dapat berfungsi dalam berbagai keperluan. Bahasa Indonesia adalah unsur penting serta media komunikasi utama bagi masyarakat Indonesia. Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui simbol-simbol atau tanda-tanda yang berarti keeksistensian bahasa Indonesia sangat bergantung pada tingkat keberhasilan masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia ini, misalnya menciptakan kosakata dan istilah-istilah baru, baik itu berupa penyerapan kosakata bahasa daerah atau pun bahasa asing semakin ditingkatkan. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global, terutama teknologi informasi sangatlah cepat. 

    Makin berkembangnya waktu, maka pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa lain selain bahasa Indonesia, seperti bahasa asing dan bahasa gaul lainnya. Masyarakat menganggap kalau tidak mengerti bahasa tersebut berarti masyarakat tersebut tidak kekinian. Bahasa-bahasa lain ini makin meraja di kalangan masyarakat terkhusus nya dikalangan remaja saat ini. 

     Hal ini menyebabkan banyaknya bahasa-bahasa baru yang bermunculan seperti bahasa gaul. Sebagai masyarakat ironisnya mulai kehilangan rasa bangga menggunakan bahasa nasional. Tidak hanya pada rakyat kecil, krisis. bahasa juga di temukan mahasiswa masa kini Sulit dipungkiri bahwa bahasa gaul atau alay kini telah menjanin penggunaannya, mulai dari judul film, buku judul lagu, caption dalam media sosial. Seseorang juga merasa bangga jika lancar atau mahir dalam menggunakan kata gaul atau alay tersebut. 

     Contohnya pada kata

1. Sabi = bisa

2. Jijay = jijik

3. Mager = malas gerak

4. Santuy = santai

5. Caper = cari perhatian

   Contoh pada kata-kata diatas yang seringkali digunakan ketika berkomunikasi dengan teman baik secara lisan maupun tulisan melalui media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun