Di IGD / ICU: Timbangan sulit diakses, tapi dosis obat harus presisi.
Di lapangan: Saat bencana, alat ukur terbatas tapi data gizi tetap dibutuhkan.
Di survei nasional: LiLA cepat dan murah, ideal untuk populasi besar.
Dengan catatan: Gunakan rumus ini hanya saat berat badan aktual tidak bisa diukur, dan pastikan teknik LiLA sesuai standar.
Contoh Perhitungan
Pasien dengan LiLA 30 cm:
BB = 2,81 30 -- 18,6 = 84,3 -- 18,6 = 65,7 kg
Kalau LiLA meleset 2 cm (diukur 32 cm):
BB = 2,81 32 -- 18,6 = 90 -- 18,6 = 71,4 kg
Selisih 5,7 kg hanya dari kesalahan pengukuran.
Jadi, rumus Parasvita et al. (2025) adalah lompatan besar untuk praktik klinis dan survei gizi di Indonesia.
Akurasi tinggi + populasi relevan = potensi manfaat luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI