Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Kepala Bersuara Berisik: Mendampingi Thinking yang Cognitive Overload

15 Juni 2025   18:22 Diperbarui: 15 Juni 2025   18:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: MBS AR Fachruddin Bekasi

Dalam keseharian, sering kali kita menemukan anak yang tampak "kuat", tahan banting, tidak mudah menangis, dan seolah-olah sangat rasional dalam menghadapi segala sesuatu. Namun ketika titik jenuhnya datang, reaksinya justru mengejutkan: tangisan tiba-tiba, kepala "berisik", tubuh tumbang.
Apa yang sebenarnya terjadi?

Mari kita lihat dari kacamata STIFIn, terutama untuk anak dengan dominan mesin kecerdasan Thinking (T).

Siapa Itu Anak Thinking?

Anak dengan mesin Thinking (T) adalah pemikir logis, kritis, dan sistematis. Mereka senang menganalisis, menyusun sebab-akibat, dan mencari solusi. Jika diberi tugas, mereka cenderung fokus pada efisiensi dan kualitas. Mereka juga lebih hemat dalam mengungkapkan emosi.

Namun, ketika beban pikiran bertumpuk, mereka bisa mengalami yang disebut "cognitive overload" --- dan ini bukan sekadar stres biasa.

Ilustrasi Kasus Nyata 

Seorang remaja putri, sebut saja Alya, sedang menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Ia dikenal sebagai pribadi yang tenang dan tidak mudah panik. Proses penulisan tesisnya berlangsung lancar --- tanpa drama dan tanpa keluhan.

Namun, ketika dosen pembimbing tiba-tiba meminta tambahan analisis dan revisi besar-besaran menjelang sidang, sesuatu berubah. Alya tidak bisa membuka laptop selama berhari-hari. Ia merasa kepalanya "berisik", menangis diam-diam setiap kali mengingat tesisnya, dan bahkan mengalami sakit kepala hebat hingga harus mengonsumsi obat pereda nyeri.

Padahal secara objektif, ia telah menyelesaikan banyak hal. Tapi secara internal, struktur logika yang biasanya menjadi pegangan, terasa runtuh.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pada anak Thinking, beban emosi sering kali tidak muncul dalam bentuk tangisan atau keluhan, melainkan:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun