Rumi berkata, "Kadang, aku menyamar sebagai daun gugur, padahal aku angin yang menggugurkannya."
Air Mata Ti: Tangis Pemilik Tahta
Ti menangis bukan karena tak punya apa-apa. Justru karena ia punya banyak---terlalu banyak---hingga ia butuh jeda. Butuh rasa kosong untuk menjaga kesadaran tetap utuh. Dalam satu studi di Harvard Divinity School (2020), ekspresi batin melalui praktik solitude (pengasingan diri, kehampaan, dan keheningan emosional) dikaitkan dengan penguatan identitas spiritual yang otonom.
Tangis Ti adalah latihan batin.
Ia sedang mengetes:
Apakah aku tetap cinta jika aku kehilangan posisi?
Apakah aku tetap utuh jika aku melepaskan sorotan?
Apakah aku masih aku jika aku turun dari maqam-ku?
Penutup: Yang Turun Bukan Karena Jatuh
Ti bukan sedang diuji. Ia sedang menguji.
Ia turun bukan karena jatuh, tapi karena ingin tahu:
masihkah dunia bergetar jika ia tak bersuara?
masihkah jiwanya bergemuruh meski ia menanggalkan gelar?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI