Daun singkong juga kaya senyawa fenolik dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Studi dari African Journal of Biotechnology (2011) menunjukkan bahwa daun singkong memiliki kapasitas antioksidan yang sebanding dengan teh hijau.
Selain itu, penelitian dari Food Chemistry (2009) menyebut bahwa pengolahan daun singkong secara tepat (rebus atau kukus) mampu mengurangi kadar sianida, sekaligus mempertahankan nilai gizi.
2. Kenikir (Cosmos caudatus)
Lalapan sederhana dengan manfaat luar biasa.
Dalam 100 gram kenikir segar, mengandung:
Vitamin C: 230 mg (2x lipat jeruk)
Kalsium: 290 mg
Beta karoten (vitamin A): 1700 IU
Antioksidan flavonoid: tinggi
(Sumber: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik)
Penelitian dari Journal of Ethnopharmacology (2010) menunjukkan kenikir memiliki efek antihipertensi, antimikroba, dan antidiabetes. Kandungan klorofil dan flavonoidnya terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan memperlancar sirkulasi darah.
Kenikir juga terbukti mendukung kesehatan tulang dan gigi, serta membantu menjaga elastisitas kulit karena kandungan vitamin C dan E-nya yang tinggi.