Sayangnya, teman psikolog yang sejak awal mengikuti diskusi sudah ijin left karena ada agenda lain. Mustinya dia yang layak menjawab pertanyaan ini. Saya yang hanya penyuka burung mencoba menjawab sekenanya dengan jurus joyo endho dan sedikit berfilsafat biar tidak terlihat grogi:
“Bagi saya, passion tidak dapat diciptakan. Tapi passion dapat tumbuh karena kecintaan pada sesuatu. Dalam kasus saya, saya cinta pada burung, saya suka memelihara dan menangkarkannya”. Itulah passion saya.
Saya mencontohkan bagai remaja yang lagi jatuh cinta pada seorang gadis. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, selalu terbayang wajah gadis itu. Pengin esoknya segera bertemu. Berjuang dengan ngonthel sepeda ke rumah sang gadis pun dilakoni. Bahkan hanya dengan bisa melihat rumahnya saja hati terasa berdebar. Apalagi jika bisa berjumpa sang pujaan, hati serasa berbunga-bunga. Mungkin ini juga passion… Penggugah semangat, pengungkit kekuatan.