Mohon tunggu...
Nur Bariah
Nur Bariah Mohon Tunggu... Lainnya - yakin usaha sampai

Masih pemulaaa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Enak di Dunia Perih di Akhirat

21 Januari 2021   10:50 Diperbarui: 21 Januari 2021   11:09 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MODUS PELAKU ??? TERNYATA SERING TERJADI DISEKITAR KITA

  • Grooming, merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka di sosial media. Di banyak negara, grooming sudah marak menjadi modus kejahatan pelaku pelecehan seksual anak. Terbilang sebagai modus baru yang kini dipakai oleh pelaku kejahatan terhadap korban, contohnya seperti Melalui chat personal dengan bahasa pujian, mengaku jatuh cinta, memanipulaasi korban agar aksi bejatnya ini lancar, Meminta foto dan video yang isinya pornografi hingga pertemuan fisik yang berujung pada kekerasan seksual, dan juga pencabulan di media sosial terhadap korban. Siapa pun dalam hal ini bisa menjadi seorang groomer (pelaku grooming). Tak peduli berapa usianya atau apa jenis kelaminnya. Pelaku grooming mengawaki aksinya dengan mengunakan akun palsu untuk memulai wa, Proses grooming ini bisa dilakukan dalam waktu singkat atau lama. Tergantung bagaimana seorang groomer menjalankan aksinya. Seorang groomer yang berhasil akan mampu membangun sosoknya tampak berwibawa di hadapan korbannya. Jenis hubungan yang dibangun oleh seorang groomer bisa beragam. Bisa sebagai seorang kekasih, mentor, atau figur yang diidolakan oleh sang anak. Platform yang digunakan oleh seorang groomer juga bermacam-macam, mulai situs media sosial, e-mail, WhatsApp, atau chat forum. Oleh karna itu, kita harus bijak mengunakan sosial dan untuk orang tau agar lebih menjaga anaknya dalam pergaulan di sosial media.
  • Ancaman, Contohnya banyak terjadi di sekitar kita seperti "Bilang ke A kalau mau putus sama gue, fotonya bakal gue sebar ke medsos", dan juga di dumia kampus Kalo nolak ajakan saya, nilai kamu langsung saya kasih C "
  • Perlakuan, Contohnya, Menyentuh, memeluk, mencium tanpa persetujuan. Naudzubillah, semoga kita dijauhakan dari modus pelaku yang banyak sekali terjadi disekitar kita.

  • KEADAAN PSIKOLOGIS KORBAN SAAT MENGALAMI KEKERASAN SEKSUAL
  • Takut untuk menolak
  • Merasa berdosa besar dan kotor
  • Tertekan
  • Bingung tidak mengerti apa yang terjadi
  • Merasa direndahkan atau tidak berdaya
  • Tidak percaya klo pelaku (teman, sahabat, keluarga, rekan kerja) bisa melakukan hal tersebut

Dampak kekerasan seksual bagi para penyintas (Pertahanan hidup)

Dampak negatif yang bisa dirasakan oleh mereka yang pernah menjadi korban kekerasan seksual.

1. Kehamilan tak terencana Di banyak negara termasuk Indonesia, korban pemerkosaan yang hamil seringkali dipaksa untuk mempertahankan kehamilannya atau melakukan aborsi yang dapat membahayakan nyawa.

2. Munculnya gangguan di alat vital, ini dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti:

  • Perdarahan vagina
  • Infeksi vagina
  • Iritasi genital

3. Infeksi menular seksual, Salah satu infeksi menular seksual berbahaya yang bisa ditularkan akibat kekerasan seksual adalah HIV/AIDS.

4. Gangguan kesehatan mental, Setelah mengalami kekerasan seksual, para penyintas bisa merasa bahwa tubuh mereka bukanlah miliknya sendiri. Seringkali, mereka merasa bersalah atas hal yang terjadi, merasa malu, dan terus terngiang-ngiang akan kejadian tersebut. Karena trauma dan emosi negatif yang dialami para penyintas, berbagai gangguan mental di bawah ini bisa terjadi, Depresi, Gangguan kecemasan, dll.

5. Muncul keinginan untuk bunuh diri, Perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual kebnayakan ingin bunuh diri karna malu dan jadi beban keluarga

6. Dikucilkan dari lingkungan sosial, diomongin oleh tetangga sampai di gosipin kalo anak tetanbgganya hamil diluar nikah, Masih banyak budaya di negara-negara di dunia yang menganggap bahwa laki-laki tidak bisa mengontrol keinginan seksual mereka dan perempuan lah yang bertanggung jawab apabila laki-laki sampai tidak bisa mengendalikan nafsunya. Karna kurangnya edukasi sex education.  

7. Korban jadi stress yang dapat mengakibatkan kematian karna memikirkan bagaimana kelak masa depan anaknya nanti .

DAMPAK TERHADAP KORBAN DI KAMPUS

  • Kehilangan untuk semangat kuliah
  • Takut masuk kelas atau kampus karna nanti bertemu dengan pelaku yang mengakibatkan boomerang sendiri dan keinget terus akan apa yang telah terjadi
  • Tidak melanjutkan untuk kuliah (putus kuliah)
  • Trauma fisik melakukan menyakiti diri sendiri
  • Trauma psikis Depresi menjadi gila sendiri
  • Tiba-tiba menyebarkan undangan keteman padahal waktu itu masih baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun