Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Brebes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Pemahaman tentang Konsep Dakwah Islam Walisongo, KKN MIT-DR 11 Kelompok 31 Adakan Ngabar "Ngaji Bareng"

23 Januari 2021   09:23 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya tindakan kriminal yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan agama Islam sempat menjadi sorotan di berbagai media akhir-akhir ini. Tindakan tersebut tentu sangat bertentangan dan melenceng dari ajaran Rasulullah SAW dan juga ulama ulama yang juga menyebarkan agama Islam di Tanah Nusantara. 

Para generasi milenial yang saat ini mudah sekali mengakses berbagai media melalui gawai pun rentan untuk mendapat ajakan untuk mengikuti tindakan yang bertentangan tersebut, apabila informasi yang diterima langsung ditelan secara mentah tanpa melakukan pencarian informasi yang lebih lanjut.

Salah satu cara untuk mengantisipasi ajakan tersebut adalah dengan memahami cara penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para ulama terdahulu. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kelompok 31 KKN MIT DR 11 UIN Walisongo Semarang dengan mengadakan acara "Ngabar (Ngaji Bareng)" pada hari Senin, 18 Januari 2021 yang bertemakan tentang 'Implementasi Nilai-Nilai Kemanusiaan Dalam Dakwah Walisongo'.

Pengajian dilaksanakan di Mushola Nurul Huda yang bertempat di RT 05/ RW 04 Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dengan pemateri Ustad Muhammad Dawam, S.Pd. I, M.Pd yang merupakan pemuka agama setempat. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan peserta, acara tersebut dihadiri oleh remaja yang bertempat tinggal di sekitar Mushola.

"Walisongo dalam menyampaikan dakwahnya dilakukan dengan memanusiakan manusia. Beliau menyampaikan ajaran Islam tanpa menyingkirkan budaya yang telah dilakukan masyarakat Nusantara sebelumnya, salah satu contohnya adalah dengan menggunakan gending-gending jawa. Sehingga masyarakat saat itu merasa tersentuh karena adanya ajaran baru tetapi tidak menghapuskan tradisi lama, dan akhirnya masyarakat mulai menganut agama Islam", tutur Ustad Dawam.

Beliau juga menambahkan, proses penyampaian ajaran Islam oleh Walisongo dilakukan tanpa kekerasan dan paksaan. Hal itu bertujuan agar masyarakat menganut Islam dengan ikhlas dan tetap menjalankan syariat walaupun sudah ditinggalkan Walisongo berpindah ke tempat lain saat menyebarkan agama.

Fuad Ashari selaku Koordinator Kelompok 31 KKN MIT-DR 11 UIN Walisongo juga menjelaskan, "Terlepas dari salah satu Program Kerja yang telah ditentukan oleh pihak kampus, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang Dakwah Islam Walisongo serta untuk memupuk kembali ghirah dalam berdakwah para generasi muda di era milenial sekarang ini seperti yang telah dicontohkan oleh para Ulama terdahulu khususnya Walisongo."

Pengajian ini juga disiarkan secara langsung di akun Instagram @kelompok.31 dengan tujuan agar dapat dihadiri secara virtual oleh khalayak ramai. Pada akhir materi, Ustad Dawam juga berharap agar pemuda pemudi Indonesia masa kini dapat membentengi diri dari informasi yang sangat beragam, terutama apabila berkaitan dengan isu-isu keagamaan. Mengingat kembali proses penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Walisongo dapat menjadi refleksi di kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Penulis : Prima Vitra Varencha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun