Mohon tunggu...
Nur Aulia Rahma
Nur Aulia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aulia is a final semester student majoring in community education who has an interest in education and social affairs. Currently he is also active in organizations and communities engaged in community development and empowerment. He has knowledge and experience in identifying and analyzing needs, program design, program implementation, program evaluation, and learning media development. He also has experience as a teaching volunteer which motivated him to learn to grow and become a better person.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengabdi di Pelosok Negeri bersama Relawan Komunitas Pendekar Mengajar Indonesia

24 November 2022   19:09 Diperbarui: 24 November 2022   19:21 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh para relawan sebagai "Agent of Change". Salah satu wadah yang menaungi relawan untuk melakukan kegiatan positif tersebut adalah Komunitas Penjelajah Desa Berkarakter (Pendekar) Mengajar Indonesia.

Pendekar Mengajar Indonesia merupakan suatu komunitas yang bergerak dalam bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat. Didirikan pada tanggal 19 Januari 2019 oleh sekelompok pemuda yang memiliki harapan dapat membawa suatu perubahan yang lebih baik untuk Indonesia . 

Pada awalnya komunitas ini hanya diikuti oleh beberapa relawan yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Namun, seiring berjalannya waktu, Pendekar Mengajar Indonesia terus bertumbuh dan berkembang sehingga semakin dikenal luas oleh masyarakat khususnya para generasi milenial. 

Relawan Pendekar Mengajar Indonesia merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia baik itu perguruan tinggi negeri atau pun perguruan tinggi swasta seperti UPNVJ, UIN, IPB, UNJ, UPI, UNPAD, UHAMKA, UNINDRA, UNPAM, dll. 

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Pendekar Mengajar Indonesia rutin dilakukan per-batch setiap enam bulan sekali. Hingga saat ini,  mereka telah berhasil menyelesaikan 5 batch. Pendekar Mengajar Batch 1 - Batch 2 dilaksanakan di wilayah Desa Cisadon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Sedangkan Pendekar Mengajar Batch 3 - 5 dilaksanakan di Kampung Cibuyutan, Desa Suka Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi pengabdian didasarkan pada hasil observasi dan identifikasi kebutuhan dari masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Pada kesempatan ini kita akan membahas pelaksanaan pengabdian masyarakat oleh Pendekar Mengajar Indonesia di Kampung Cibuyutan. Kampung Cibuyutan merupakan suatu kampung yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Untuk pergi kesana, kita dapat melalui dua jalur utama yaitu Citeureup dan Cibubur. Kampung Cibuyutan berada diatas bukit yang dapat ditempuh melalui kendaraan bermotor dan berjalan kaki selama 3 sampai 4 jam perjalanan dengan medan yang berbatu dan menanjak. 

Walaupun demikian, pemandangan hamparan sawah yang hijau dan gemericik air dari aliran sungai di sepanjang perjalanan menuju ke Kampung Cibuyutan dapat memanjakan mata dan telinga. Kondisi ini sulit dan jarang ditemukan di wilayah perkotaan seperti di Jakarta.

Dokpri
Dokpri

Meskipun terletak di pelosok negeri dan cenderung kurang mendapatkan perhatian, Kampung Cibuyutan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu potensi alam yang menjadi andalan dari kampung ini yaitu perkebunan pisang.

Rata-rata masyarakat di Kampung Cibuyutan bermata pencaharian sebagai seorang petani. Masyarakat Kampung Cibuyutan mengandalkan hasil penjualan daun pisang ke tengkulak untuk tetap bertahan hidup setiap harinya. Bahkan saat ini daun pisang yang diproduksi dari Kampung Cibuyutan sudah berhasil di ekspor ke luar negeri.

Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Kampung Cibuyutan juga memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak. Namun, sayangnya kualitas SDM yang ada disana masih cukup rendah. Bukan tanpa alasan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu sulitnya mengakses sarana dan prasarana pendidikan yang layak. 

Kampung Cibuyutan hanya memiliki satu sekolah dasar yaitu MI Miftahusholah II. Tenaga pendidik di MI Miftahusholah II jumlahnya sangat terbatas, hanya terdapat beberapa guru yang mengajar peserta didik disana. Pak Idris menjadi satu-satunya guru sekaligus kepala sekolah yang menetap  disana, sedangkan guru lain jarang datang karena terkendala jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh. Hal ini menjadi suatu permasalahan yang cukup memperihatinkan. 

Berangkat dari permasalahan tersebut, Pendekar Mengajar Indonesia hadir untuk turut serta memberikan solusi dan mengatasi permasalahan yang terjadi di Kampung Cibuyutan.  Meskipun hanya dilaksanakan selama dua pekan, kehadiran dari para relawan sangat dinanti oleh masyarakat yang ada di sana, khususnya oleh adik-adik yang bersekolah di MI Miftahusholah II. 

Relawan yang terpilih untuk mengikuti kegiatan pengabdian dibagi ke dalam tiga divisi yakni Divisi Pendidikan, Divisi Sosial Kemasyarakatan, dan Divisi Kesehatan Lingkungan. 

Tiap-tiap divisi memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Divisi pendidikan berperan untuk melakukan pengajaran dan pembelajaran, serta mendampingi kegiatan ekstrakurikuler adik-adik di MI Miftahusholah dari kelas 1 hingga kelas 6. 

Divisi Sosial Kemasyarakatan berperan untuk melakukan pendekatan dan ikut terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat sekitar. Sedangkan Divisi Kesehatan Lingkungan berperan untuk memberikan sosialisasi akan pentingnya menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan nyaman.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh relawan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Kampung Cibuyutan saja, namun juga bermanfaat bagi relawan itu sendiri. Relawan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, mereka mendapatkan kesempatan untuk merasakan hidup sederhana di desa. Mereka dituntut untuk hidup mandiri, dan mudah beradaptasi. 

Bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang baru menjadi makanan sehari-hari. Dengan mengikuti kegiatan ini secara tidak langsung para relawan akan mendapatkan relasi pertemanan yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda. 

Keterbukaan dan kehangatan masyarakat Kampung Cibuyutan menjadi hal yang selalu dirindukan dan membuat relawan ingin kembali kesana untuk mengunjungi mereka. Mengabdi di pelosok negeri bersama relawan Komunitas Pendekar Mengajar Indonesia merupakan salah satu hal yang berharga dan bermakna. 

So, jika kamu ingin merasakan pengalaman menjadi relawan Komunitas Pendekar Mengajar Indonesia, jangan lupa untuk mengunjungi akun sosial media Instagram mereka di https://instagram.com/pendekarmengajar.id untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun