Mohon tunggu...
NURASMI ALSYAM
NURASMI ALSYAM Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sekaligus operator sekolah yang selalu ingin terus belajar dan berbagi pengalaman serta ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal PTK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Meningkatkan Hasil Belajar PKn pada Siswa

3 Oktober 2022   23:53 Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:54 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

Nurasmi, 2019 : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada siswa kelas IV SD Inpres Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar PKn kelas IV SD Inpres Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar. Oleh Karena itu tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan peningkatan  hasil belajar PKn melalui penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas IV SD Inpres Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar dengan jumlah siswa 25 orang siswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik analisis data yang digunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam pembelajaran baik pada aktifitas siswa maupun guru dan hasil belajar siswa.

Peningkatan  dapat dilihat pada siklus I aktifitas guru kategori Cukup (C), aktifitas Siswa kategori Cukup (C) dan hasil belajar siswa pada kategori Cukup (C). Pada siklus II aktifitas guru berada pada kategori Baik (B), aktifitas siswa berada pada kategori Baik (B) dan pada hasil belajar siswa berada pada kategori Baik (B). maka disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Inpres Unggulan Puri Taman Sari Kota Makassar.

Kata Kunci : Kooperatif, NHT, Hasil Belajar

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini membutuhkan peran serta guru dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan siswa. Seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran yang sedang disampaikan menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami bagi siswa, sehingga siswa mencapai ketuntasan dalam belajarnya.
  • Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan, berlangsung didalam segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada dalam diri individu. Dengan kegiatan pembelajaran demikian, individu tersebut mampu mengubah dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang dewasa, cerdas, dan matang. Seperti halnya dalam mewujudkankan cita-cita bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor  14  tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan  suasana belajar dan proses pembelajaran agar Siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  •  Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai- nilai. Dalam pelaksanaannya ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya                           ( Munib, 2004:29 ).
  • Sejalan dengan hal tersebut peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, termasuk sekolah bertujuan untuk :

  •  Membangun landasan bagi berkembangnya potensi Siswa agar menjadi manusia yang : (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

    Maka bertolak dari tujuan Pendidikan tersebut, seorang guru atau pembimbing perlu memberikan bimbingan serta respon positif yang baik kepada siswa-siswi sehingga membangkitkan aktivitas belajar siswa dalam penanaman konsep ataupun penggunaan model pembelajaran dan juga menjadi keharusan bagi pendidikan untuk memahaminya. Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku Siswa sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal itu.

    Disini jelas bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memegang peranan penting, pengelolaan proses pendidikan harus memperhitungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu setiap pendidik wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan. Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar harus memilih metode mengajar yang relevan guna meningkatkan mutu pendidikan. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat berpikir secara kreatif, dan memahami pengetahuan yang dipelajarinya.

    Dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ) suatu metode tertentu belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan yang diajarkan. Pemilihan metode mengajar perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi cocok atau tidaknya suatu metode yang digunakan. Guru harus dapat memilih metode yang dapat digunakan secara efektif
     Maka dari itu perlu adanya peningkatan mutu pembelajaran PKn  dan salah satu yang musti diperhatikan ialah peningkatan hasil belajar siswa disekolah. Karena dalam pembelajaran PKn disekolah masih ditemukan hasil belajar siswa yang rendah dan hal itu disebabkan oleh kejenuhan dan kurangnya minat belajar siswa dalam menerima pelajaran tersebut serta metode ceramah yang selalu ditonjolkan oleh guru.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun