Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tetap Produktif Kerja dengan Melawan Demotivasi yang Mulai Menyerang

15 Mei 2023   20:02 Diperbarui: 15 Mei 2023   20:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja oleh pixabay.com

"Demotivasi adalah suatu perasaan dimana kita merasa lelah, kehilangan semangat untuk tidak melakukan apa apa, bahkan bisa berakhir menyerah dalam suatu hal atau pekerjaan"

Sebagai pekerja pasti merasa di fase lelah dengan tugas pekerjaan yang sedang dijalankan ditambah dengan kejenuhan berbagai rutinitas yang setiap harinya terulang ulang terus. Jika hal ini terus berlangsung akan berdampak pada hilangnya semangat dan motivasi serta tidak produktif kerja. Inilah yang disebut dengan demotivasi. Maka dari iru agar lebih jelas mengenai demotivasi, ciri ciri dan cara mengatasinya bisa kamu simak uraian di bawah ini. 

Mengenal demotivasi 

Demotivasi adalah perasaan kita merasa lelah, tidak memiliki semangat dalam menjalankan suatu hal maupun pekerjaan. Hal ini muncul disaat kita tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan maksimal, dimana pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab kita. 

Demotivasi menitik beratkan pada kondisi lelah secara fisik dan mental emosional akibat stres yang berlebih. Jadi jangan biarkan stres yang berkepanjangan melanda diri kamu, agar kamu tidak kehilangan semangat dalam menjalankan suatu hal dan pekerjaan. 

Kondisi demotivasi ini tidak sedikit yang tetap menjalankan pekerjaan hingga selesai namun mereka tidak memiliki semangat dalam mengerjakan hal tersebut. Hal ini akan merugikan diri sendiri karena tidak bisa produktif kerja dan merugikan orang lain di sekitar yang terlibat dalam pekerjaan yang sama. Maka kamu perlu menghindari dari kondisi demotivasi tersebut. 

Ciri orang yang mengalami demotivasi 

1. Mengasingkan diri dari lingkungan 

Akibar dari rasa tidak semangat dalam lingkungan tertentu akan menyebabkan kamu sulit rasanya membaur dengan lingkungan sekitar kamu. Contohnya saat menyelesaikan projek dalam organisasi, jika kamu mengalami demotivasi pasti akan enggan dalam terlibat terlebih dahulu dalam organisasi atau kamu menarik diri dalam lingkungan organisasi tersebut. Berbeda hal jika kamu semangat pasti akan berinisiatif membahas suatu hal dalam projek yang dijalankan. 

2. Muncul rasa takut yang berlebih 

Bagi mereka yang sedang dimasa demotivasi akan memilih mundur dan tidak memiliki minat dalam mengembangkan diri. Perasaan rakut yang perlahan terus menyerang akan menghambat seseorang dalam mengambil tindakan. Perasaan demotivasi akan membuat kita terus berpikir bahwa ekspektasi berbanding terbalik dengan realita mendatang padahal semuanya hanya ketakutan berlebihan saja. 

3. Hilangnya rasa inisiatif 

Orang demotivasi akan cenderung kehilangan rasa inisiatif dalam diri mereka karena enggan untuk memulai hal maupun pekerjaan baru. Jika kamu adalah dulunya orang yang memiliki sikap inisiatif tinggi tapi kehilangan rasa inisiatif tersebut maka orang sekitar pasti akan merasakannya. Hilangnya rasa inisiatif karena sedang dilanda bosan dan lelah dengan rutinitas yang sama selama terus menerus. 

Menghadapi rasa demotivasi 

Berikut beberapa cara untuk mengatasi rasa demotivasi kerja 

1. Beristirahat secukupnya 

Kamu bisa mencoba untuk istirahat dulu sejenak dari rutinitas kamu. Manusia bukanlah mesin yang bisa bekerja 24 jam tanpa henti. Fisik yang selalu dipaksa akan kehilangan semangat lebih cepat. Oleh karena itu dengan memulihkan kondisi fisik kamu sejenak saat merasa lelah bisa menjadi salah satu tameng dalam menangani demotivasi dalam diri. Kamu bisa istirahat dengan tidur selama enam hingga delapan jam setiap harinya. Sehingga kamu bisa kembali produktif kerja dan menjalankan pekerjaan dengan baik. 

2. Melakukan olahraga 

Jika kamu hobi olahraga, maka bisa melakukan hal tersebut untuk meluapkan rasa lelah dan stres dalam bekerja. Kamu bisa olahraga sambil menjernihkan kembali pikiran sehingga bisa fresh lagi. Olahraga akan membantu kamu kembali semangat dan membuat hormon endorfin meningkat yang memicu rasa senang dan tenang. 

3. Mencoba berinteraksi dengan sekitar kamu 

Demotivasi yang menyebabkan kamu menarik diri dari lingkungan sekitar dan akhirnya enggan berinteraksi sementara. Kamu bisa mencoba untuk mulai berinteraksi dengan orang terdekat yang tepat seperti keluarga, saudara, maupun sahabat kamu. Mencoba pada diri untuk berinteraksi kembali bersama orang lain bisa memunculkan pengalaman menarik baru yang bisa dijadikan pembelajaran untuk diri dan mengurangi stres. 

4. Mendekatkan diri kepada Tuhan 

Kamu bisa lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan memperbanyak bersedekah, bersyukur, berdoa dan beribadah. Dengan lebih dekat kepada Tuhan kita akan bisa kembali kepada tujuan hidup yang sesungguhnya dan lebih memahami arti hidup. Kita akan lebih mengerti bahwa sejatinya bekerja sebagai salah satu bentuk ibadah, maka lakukanlah dengan rasa semangat dan senang. 

5. Melakukan hal yang membuat nyaman

Saat mengalami demotivasi dan rasa tidak semangat, kamu bisa sejenak untuk melakukan hal kesukaan kamu sebagai hadiah untuk diri kamu. Sebagai contoh membeli makanan kesukaan maupun barang kesukaan kamu yang membuat nyaman dan kembali semangat sehingga kerja kamu kembali produktif. 

Kesimpulannya, menerima bahwa sifat kita tidak permanen karena kita terus berubah sesuai dengan kondisi yang melanda sehingga kondisi emosional terus berubah. Jangan biarkan rasa demotivasi menyerang kamu terus menerus karena akan merugikan diri kamu. Lakukan hal yang kamu sukai untuk mengembalikan semangat kerja sehingga bisa kembali produktif kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun