Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendongeng: Meningkatkan Literasi Baca dan Kreativitas Anak

8 Februari 2023   10:51 Diperbarui: 8 Februari 2023   10:57 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pixabay.com

Mendongeng sebagai salah satu edukasi dalam pengenalan dunia literasi pada anak

Dikutip dari Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018, literasi di Indonesia menduduki peringkat 73 dari 79 megara. Miris bukan mendengar catatan literasi di Indonesia. Dalam catatan PISA sendiri sudah dimulai dari tahun 2000-2018 yang hasilnya Indonesia konsisten berada di peringkat bawah.

Selain itu, juga dibuktikan dari data Kemendikbud pada tahun 2019 yang menyatakan persentase Indeks Aktivitas Literasi Membaca  hanya sebesar 37,32% yang tergolong rendah. 

Minimnya literasi akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Jika terus berlanjut maka pendidikan di Indonesia akan berada di bawah standar dibandingkan dengan pendidikan di negara negara lain. 

Oleh karena itu perlu adanya suatu gerakan untuk meningkatkan minat baca dari usia dini. Hal ini juga untuk mencegah buta huruf pada anak. 

Kebiasaan baik harus mulai ditanamankan pada anak di usia dini. Agar saat dewasa kelak dapat menjadi suatu rutinitas yang dilakukannya.

Kebiasaan bukan suatu yang alamiah tetapi merupakan hasil proses belajar dan pengaruh lingkungan. Dengan kegiatan minat baca yang ditanamankan sehak kecil maka akan terus melekat hingga dewasa.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat literasi melalui kegiatan mendongeng.

Mengapa dengan cara mendongeng?

Mendongeng merupakan suatu proses penyampaian cerita kepada anak yang memiliki sifat menyenangkan, tidak menggurui anak, dan mengembangkan daya imajinasi anak. 

Cerita dongeng yang disajikan memiliki informasi menarik dan nilai nilai budi pekerti kehidupan. 

Tentu kegiatan mendongeng untuk anak usia dini ini tidak lepas dari peran orang tua selama di rumah. Ditambah dengan peran guru saar anak berada di pendidikan anak usia dini (PAUD). 

Tujuan dari mendongeng untuk anak usia dini yaitu anak mampu mendengar dengan seksama apa yang disampaikan dalam cerita, merangsang anak untuk bertanya apabila tidak paham dengan ceritanya, dan anak mampu menjawab pertanyaan serta anak bisa menceritakan kembali cerita dongeng. 

Melatih kreativitas anak dengan mendongeng

Mendongeng dapat menstimulus kreativitas anak seperti daya imajinasi anak. Imajinasi merupakan berpikir tanpa batas dan dapat merespon suatu stimulus yang diberikan. Imajinasi inilah yang berperan dalam mengembangkan daya pikir anak. 

Mendongeng dapat mengasah serta mengembangkan daya kreatif anak dan minat anak dalam membaca.

Jika kegiatan mendongeng dilakukan terus menerus pada anak di usia dini akan berpengaruh sangat besar dan tentunya baik pada pembutakan kreativitas. 

Mendongeng sendiri memberikan efek positif terhadap mengasah daya pikir ana, imajinasi, meningkatkan minat baca anak, melatih etika anak, meningkatkan berpikir positif dan mengembangkan nilai nilai moral pada anak. 

Dengan meningkatnya semangat anak untuk melakukan literasi, maka angka buta huruf dapat ditekan. 

Mendongeng sebagai upaya meningkatkan minat baca agar anak terhindar dari buta huruf. 

Sumber referensi:

Mayar, F., Natari, R., Cendana, H., Hutasuhut, B. R. S., Aprilia, S., & Nurhikmah, N. 2022. Peran dongeng dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 6 (5) : 4600-4607.

https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/tingkatkan-literasi-baca-awali-dengan-mendongeng/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun