Mohon tunggu...
Nuranisa Dwi Setyowati
Nuranisa Dwi Setyowati Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

UNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah di Balik Covid-19 yang Allah Ciptakan Tidak sia-sia

18 Mei 2020   19:26 Diperbarui: 18 Mei 2020   22:34 8416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Di dalam ajaran agama Islam, penyebaran Virus Corona dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya yang terkandung di dalamnya yang meliputi :

Pertama, melalui wabah virus corona, kita diingatkan bahwa dosa, maksiat, dan kemungkaran telah mewabah di lingkungan, dan di masyarakat. Serta menguji keimanan bagi hambanya yang sholeh sebagai cara dan bentuk Allah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan pada hambanya, meningkatkan untuk bertawakal kepada Allah, dan menerima serta menghadapi dengan penuh keimanan , kesabaran , dan berikhtiar secara maksimal. 

Bertawakal kepada Allah yang dimaksud disini adalah menyerahkan hasil akhir ikhtiar kita kepada Allah. Karena kita hanya bisa berusaha, tapi Allah yang menentukan segalanya. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan supaya kita terhindar dari virus corona tidaklah bertentangan dengan tawakal kepada Allah. Tawakal dilakukan setelah ikhtiar yang maksimal dari kita..

Kedua, melalui virus corona kita juga diingatkan akan kelemahan kita sebagai makhluk Allah. Kelemahannya seperti manusia sering bertabiat zalim dan bodoh , manusia bertabiat membantah , manusia bertabiat keluh kesah dan kikir. Dan mengingatkan kita akan kematian. Sebagai makhluk yang lemah yang memiliki banyak keterbatasan, tidak selayaknya kita menyombongkan diri. Hanya oleh makhluk yang sangat kecil saja, banyak orang dibuat tak berdaya, jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia. Hanya Allah yang Mahakuasa dan tidak terkalahkan. Sedangkan kita adalah makhluk-makhluk lemah yang senantiasa membutuhkan Allah dalam setiap tarikan nafas kita. Siapa pun dia, di mana pun dia tinggal, apa pun profesi dan jabatannya, pastilah akan meninggalkan dunia yang fana ini. Kematian tidak bisa dimajukan atau dimundurkan barang sesaat pun

Ketiga, melalui virus corona, boleh jadi kita juga diingatkan untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah dengan ibadah, zikir dan lain sebagainya. Ibadah akan menenteramkan jiwa dan menenangkan hati seseorang. Ketenteraman dan ketenangan hati inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat daya tahan tubuh kita semakin kuat dan sistem imun dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Mengingatkan kita akan pentingnya belajar ilmu, terutama ilmu agama. Di antaranya waktu luang untuk belajar beragama , untuk menolong makhluk sesama.

Keempat, virus ini sebagai 'Azab. Melalui penyebaran Virus Corona ini merupakan 'azab dari Allah swt, karena manusia menjauhi agama, bahkan mengingkari ajaran agama, perbuatan maksiat didunia yang manusia lakukan dan dosa yang terjadi dimana-mana, oleh manusia dilakukan secara terang-terangan tanpa ada rasa malu yang dirasakan.

Kelima, virus corona ini sebagai teguran Allah kepada hambanya, Allah menurunkan musibah yang membuat manusia ketakutan, karena hambanya sudah banyak yang lalai melaksanakan ajaran agamanya dan hambanya banyak melakukan pelanggaran hukum-hukum agama yang seharusnya dihindari dan dijauhi, maka untuk itu Allah tegur dengan musibah ini agar manusia kembali kepada kebenaran.

Keenam , virus ini mengingatkan kita akan arti penting sabar dan syukur. Bersyukur apabila kita dihindarkan dari segala macam musibah dan bersabar pada saat kita ditimpa musibah. Syukur dan sabar adalah senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan. Jika sesorang tidak memiliki rasa sabar dan syukur maka akan lebih mudah gelisah dan tidak bisa bahagia.

Selain itu , terdapat banyak hikmah yang lain dibalik wabah virus corona yang memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah yaitu ketika momen bersama keluarga , mempunyai kesempatan shalat lima waktu berjamaah sama keluarga , dan Allah memberikan kesempatan untuk kita agar menikmati banyak hal yang selama ini kurang ternikmati. Serta menyerahkan seluruh takdir yang ditetapkan oleh Allah untuk terus berdoa dan berusaha kepada-Nya.

Maka hal ini patut kita renungkan bahwa kehidupan dunia diciptakan oleh Allah SWT tidaklah sia-sia. Satu-satunya harapan hanya bersandar kepada Dzat Yang Maha kuat lagi Perkasa, yang tak satupun pihak bisa menandingiNya. Maka hanya kepada Allahlah tempat berlindung. Berharap keselamatan hanya kepada Allah. Dialah Dzat Yang Maha kuat, Dzat Yang Maha Melihat yang bisa melindungi dan menyelamatkan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun