Mitos Batu 'Anjau' di Kenagarian Lalan, Lubuk Tarok

Batu anjau atau biasa dikenal dengan batu takapik merupakan salah satu destinasi wisata air terbaru yang ada di Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung tepatnya di Nagari Lalan. Batu Anjau ini berada di aliran sungai Lubuk Duku. Batu ini mempunyai bentuk yang unik, sehingga dapat dijadikan sebagai objek wisata. Di Batu Anjau ini kita bisa melakukan fun tubing, disini kita juga akan disuguhi dengan pemandangan tebing bebatuan yang cukup tinggi serta pepohonan yang hijau disepanjang aliran sungai.

Selain dengan keindahan pemandangannya, Batu Anjau ini juga menyimpan mitos yang terkenal. Konon katanya batu anjau mempunyai tugas untuk mengapit buaya yang melewati aliran sungai yang ditempatinya. Tugas tersebut disepakati oleh penunggu batu anjau bersama dengan raja daerah setempat.

 Dahulu kala pernah terjadi perkelahian antara raja dengan seekor buaya putih yang besar didaerah batu anjau tersebut. Mereka berkelahi karena ingin merebut kekuasaan dan daerah setempat. Karena kalah dengan kekuatan buaya yang besar, raja kalah dan sekarat. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, raja sempat bersumpah di dekat batu anjau, ia mengatakan bahwa setiap buaya yang melewati aliran sungai ini terutama buaya putih akan "dikopik" atau diapit oleh batu anjau tersebut. Mendengar sumpah sang raja, penunggu batu anjau tersebut pun melaksanakan tugasnya dengan baik. Disaat buaya-buaya melewati aliran sungai tempat dimana batu anjau berada, batu itu mengapit buaya hingga ia kesulitan untuk bergerak dan akhirnya buaya  tersebut mati.  Dengan kejadian inilah tidak ada satupun buaya yang lolos melewati batu anjau tersebut. cerita ini sudah lama beredar di nagari Lalan, terutama di kawasan sungai Lubuk Duku tempat dimana batu anjau tersebut berada. Sedari dulu sungai Lubuk Duku tidak pernah kedatangan buaya, seperti yang diceritakan orang-orang dahulu.

Hal ini pun bisa dibuktikan dengan jarangnya atau bahkan tidak pernah warga setempat melihat atau bahkan mendengar adanya seekor buaya yang berada di kawasan sungai lubuk duku, padahal di sungai lubuk kosek (sungai sebelum batu anjau) pernah terdengar buaya putih muncul. Hal itulah yang menjadi kepercayaan bagi warga sekitar sungai lubuk duku bahwa Batu anjau melaksanakan tugasnya dengan baik, yaitu dengan mengapit setiap buaya yang melewatinya.