Mohon tunggu...
Nur Alfa Maharani
Nur Alfa Maharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar yang sebentar lagi akan berubah menjadi mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Adanya Politik Uang Dapat Mempengaruhi Masa Depan Negara

2 Februari 2024   12:06 Diperbarui: 7 Februari 2024   12:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalian ada yang tau atau pernah denger ga sih sebelumnya tentang apa itu politik uang?

Politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.

Politik uang umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mendukung atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum.

Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.

Namun, politik uang tidak hanya di berikan kepada masyarakat yang memiliki hak suara, tetapi juga di berikan kepada pemegang kekuasaan rakyat. Ini yang menyebabkan kekuasaan sudah bukan di tangan rakyat melainkan di tangan "uang", sehingga kedaulatan bukan untuk rakyat melainkan untuk "pemilik uang".

Apa sih dampak dari politik uang ini? Yuk kita simak baik-baik

Dampak dengan adanya politik uang dapat merusak bangsa. Misalnya dalam praktik politik uang dapat merusak sistem demokrasi di Indonesia, ini dapat menyebabkan demokrasi yang sakit atau tidak stabil, demokrasi yang harusnya "bebas" menjadi tidak bebas hanya karena pembelian hak suara tersebut.

Kedaulatan yang seharusnya milik semua orang, sekarang hanya menjadi pemilik uang. Selain itu, praktik politik uang disini juga dapat merusak moral demokrasi, kenapa ko bisa? Karena rakyat memilih pemimpinnya bukan karena kepemimpinannya, bukan karena kinerjanya, bukan karena visi dan misinya, melainkan karena uang yang di berikan untuk menambah hak suara demi kepentingannya sendiri.

Terus gimana sih agar kita bisa terhindar dari aksi politik uang tersebut? Hal itu bisa kita lakukan dengan cara menerapkan strategi dari bawaslu, yaitu...
1. Menggencarkan sosialisasi dan kampanye mengenai bahaya politik uang. Nah sosialisasi disini bisa di lakukan oleh pihak yang berwenang, misalnya di lingkungan pelajar, yang akan mengadakannya pihak sekolah, dan kalau di lingkungan masyarakat yang akan mengadakannya adalah pemerintah desa, gitu temen-temen.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengawas pemilu tentang politik uang. Disni kalian bisa mencari tahu dengan cara, kalian bisa buka website-website resmi contohnya kalian bisa buka websitenya Bawaslu, kalian akan mendapat pengetahuan banyak tentang apa itu politik uang.
3. Memperkuat kesadaran masyarakat tentang sanksi hukum melakukan politik uang. Di kutip dari Bawaslu anggotanya mengatakan “Pelaku maupun penerima politik uang bisa dijerat Undang-Undang Pemilu Nomor 7 tahun 2017, dengan sanksi pidana berupa kurungan penjara selama tiga tahun dan denda paling banyak Rp 36 juta,”
4. Menegakkan peraturan yang menjadi dasar larangan politik uang. Nah balik lagi ke poin yang ke-3 nih, jika seseorang melanggar aturan, maka sanksi hukum akan berlaku.
5. Meningkatkan pengawasan partisipatif dengan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga masyarakat.
6. Memperkuat sinkronisasi data pengawasan dari pusat hingga daerah.

Maka dari itu kita harus mencari tahu terlebih dahulu pemimpin yang seperti apa sih yang layak untuk memimpin negara ini dan bisa bertanggung jawab kepada negara dan rakyat, dan kita kuatkan dengan visi dan misi dari masing-masing paslon, dengan begitu kita harus mulai yakin pada pendirian kita tentang siapa pemimpin yang akan kita pilih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun