Semburat jingga menemani gelapnya malam. Namun, aku masih saja seperti ini. Hanya ada barisan meja, kursi, dan kopi yang menemani.
Ku mulai menulis rambulan. Dengan sayup sayup pengunjung coffe yang berseru. Ya, hari hari ku ku habis kan menjadi barista coffe. Sembari kuliah dan berorganisasi. Sebut saja aku fandi.
Sore ini kulihat ada dua orang pengunjung wanita yang datang. Berjilbab hijau dan merah. Hem manis nya yang berkerudung hijau(batinku).
Mereka mulai mendekat. "Mas, pesen  latte nya satu sama coklat panas nya satu di meja 12 ya."
"Eh iya mbak siap".
Lalu mereka pun menghampiri meja 12. Tidak tau kenapa ada sesuatu yang bergetar di dalam hati. Ah entahlah. Aku pun membuat kan pesanan. Dan kini tiba saat nya aku mengantar kan pesanan itu di meja 12.
" Permisi mbak, pesanannya "
"oh iya mas, terimakasih" .
Hem imut sekali mbak berjilbab hijau ini. Batinku, tapi eh seperti tidak asing dengan wajahnya.
Lalu "eh, bukanya sampean itu mas fandi ya. Inget ndak mas ? Saya yang sampean osjur in" .
Oh iya, aku ingat aku menjadi pendampinh ospek jurusan 2 tahun lalu. Kenapa aku bisa lupa. Maklum, satu kelompok berisi 40 anak.