Mohon tunggu...
Nur Alaviyah Alhikma
Nur Alaviyah Alhikma Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis

Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rasa

13 Februari 2019   14:21 Diperbarui: 13 Februari 2019   14:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Semburat jingga menemani gelapnya malam. Namun, aku masih saja seperti ini. Hanya ada barisan meja, kursi, dan kopi yang menemani.

Ku mulai menulis rambulan. Dengan sayup sayup pengunjung coffe yang berseru. Ya, hari hari ku ku habis kan menjadi barista coffe. Sembari kuliah dan berorganisasi. Sebut saja aku fandi.

Sore ini kulihat ada dua orang pengunjung wanita yang datang. Berjilbab hijau dan merah. Hem manis nya yang berkerudung hijau(batinku).

Mereka mulai mendekat. "Mas, pesen  latte nya satu sama coklat panas nya satu di meja 12 ya."

"Eh iya mbak siap".

Lalu mereka pun menghampiri meja 12. Tidak tau kenapa ada sesuatu yang bergetar di dalam hati. Ah entahlah. Aku pun membuat kan pesanan. Dan kini tiba saat nya aku mengantar kan pesanan itu di meja 12.

" Permisi mbak, pesanannya "

"oh iya mas, terimakasih" .

Hem imut sekali mbak berjilbab hijau ini. Batinku, tapi eh seperti tidak asing dengan wajahnya.

Lalu "eh, bukanya sampean itu mas fandi ya. Inget ndak mas ? Saya yang sampean osjur in" .

Oh iya, aku ingat aku menjadi pendampinh ospek jurusan 2 tahun lalu. Kenapa aku bisa lupa. Maklum, satu kelompok berisi 40 anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun