Mohon tunggu...
Nur Aisya
Nur Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hay nama nur Aisyah saya sangat suka dengan dunia bisnis selain itu saya juga suka berjualan dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Risiko dalam Investasi

14 Januari 2024   12:21 Diperbarui: 14 Januari 2024   12:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

         Investasi melibatkan risiko yang tidak dapat diabaikan. Dan jika ada yang ingin memulai berinvestasi pada penelitian Abdul Rachman dikatakan bahwa risiko suku bunga mempunyai pengaruh yang besar terhadap return saham, namun mengapa nilai signifikansi risiko suku bunga kecil Karena hubungan positif dalam tanda kurung maka suku bunga semakin tinggi akan menghasilkan return saham yang lebih tinggi atau lebih tinggi. Risiko kedua dalam penelitian ini, yaitu risiko inflasi, menunjukkan bahwa risiko inflasi tidak memiliki nilai signifikan terhadap return saham.Variabel risiko inflasi dilaporkan tidak signifikan karena nilai signifikansi risiko inflasi lebih besar dari tingkat signifikansinya dan terdapat hubungan negatif (bila inflasi rendah maka return saham tinggi).Faktor ketiga adalah risiko pasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pasar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Ketika IHSG tinggi dan nilai tukar tinggi maka return saham juga akan tinggi atau meningkat (Abdul Rochman, 2021). , penelitian ini mempunyai beberapa persamaan dan dua perbedaan dengan penelitian A. Sumarlin, K. Persamaan antara kedua penelitian ini adalah keduanya menyajikan risiko inflasi yang sama. Perbedaan pertama adalah penelitian ini menyajikan risiko investasi struktur modal dan risiko rasio lancar. Perbedaan yang kedua adalah penelitian ini mengatakan bahwa inflasi mempunyai pengaruh yang positif atau signifikan terhadap risiko investasi (A. Sumarlin, k 2020) Namun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa risiko inflasi berdampak negatif atau kecil. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Widya Siska yang mengatakan bahwa inflasi menyebabkan peningkatan investasi saham sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang juga mempengaruhi tingkatannya, dikatakan berdampak positif terhadap risiko.Analisis Risiko Dalam Investasi (Widya Siska Sitanggang, 2020).

       Penelitian Shafarina Isni mengungkapkan bahwa berinvestasi di pasar modal mempunyai dua risiko, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis merupakan risiko eksternal yang mempunyai dampak luas, seperti: B. inflasi yang lebih tinggi dan suku bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, risiko tidak sistematis, yang dampaknya hanya disadari oleh sebagian perusahaan, terkait dengan risiko seperti gagal bayar, likuidasi, pemogokan, pembayaran di muka, dan teknologi. (Shafarina Isni 2021). Berbeda dengan penelitian Ni Putu Ayu Dewi Yanthi dan Ni Ketut Rasmini. Risiko dalam berinvestasi antara lain risiko suku bunga simpanan, risiko nilai tukar rupiah, struktur permodalan, leverage operasional, dan risiko likuiditas (Nee Putu Ayu Dewi Yanti dan Nie Ketut).Rasmini, 2014) Penelitian ini juga menunjukkan risiko struktur modal dan menghasilkan kesimpulan penelitian yang sama bahwa struktur modal tidak mempengaruhi risiko investasi sebesar struktur modal, sehingga penelitian yang dilakukan oleh Diah Ratna Manggalih ini agak mirip dengan penelitian. Hal tersebut tidak mempengaruhi risiko investasi saham. Struktur modal tidak penting bagi risiko investasi karena investor percaya bahwa besar kecilnya struktur modal tidak menjamin suatu perusahaan akan mampu membayar hutang jangka panjangnya dengan lebih mudah dibandingkan perusahaan kecil Ya (Diah Ratna Manggalih, 2011). Kedua penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian I B Agung Pramana dan I Dewa Nyoman Badera. Berdasarkan penelitian ini, struktur modal diasumsikan mempunyai pengaruh positif terhadap risiko investasi ekuitas. Adanya dampak positif menjelaskan bahwa peningkatan struktur modal menyebabkan peningkatan kemampuan perusahaan dalam mengatasi risiko investasi saham, dan bagi investor struktur modal menjadi tolak ukur dalam melakukan investasi dengan segala risiko yang terkait dengannya ( B. Agung Pramana dan Dewa Nyoman Badera, 2017) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun