Mohon tunggu...
E. Niama
E. Niama Mohon Tunggu... Psikologi dan Pendidikan | Tentor Akademik | Penulis Lepas | Pengamat Kehidupan dan Pendengar Cerita | Serta Seorang Intuitive Thinker

Pengamat kehidupan yang percaya pada kekuatan kata. Sebagai lulusan Psikologi dan tentor akademik, saya terbiasa membaca dinamika manusia dari berbagai sisi. Menulis bagi saya adalah ruang kontemplasi sekaligus cara berbagi makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahaya Mengabaikan Siswa Pendiam di Kelas

29 Agustus 2025   20:39 Diperbarui: 29 Agustus 2025   20:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa pendiam di kelas yang sering terabaikan perhatian gurunya. Sumber: Pexel @Pragyan Bezbaruah

Menghadapi siswa pendiam memang membutuhkan kesabaran dan kepekaan. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan guru agar mereka tetap merasa hadir dan dihargai:

  • Menyapa secara personal. Sekadar menyebut nama dan menanyakan kabar bisa membuat siswa merasa diperhatikan.
  • Memberi kesempatan berbicara dengan cara yang nyaman. Tidak semua anak nyaman berbicara di depan kelas. Biarkan mereka menuliskan ide di kertas atau diskusi berkelompok kecil terlebih dahulu. Dan juga ketika sesi pembelajaran atau tanya jawab sering libatkan siswa pendiam untuk membacakan promp presentasi di proyektor, agar mereka juga merasa dilibatkan
  • Mengapresiasi kontribusi kecil. Beri kata-kata atau masukan positif ketika mereka berani bersuara, sehingga meningkatkan rasa percaya dirinya.
  • Libatkan dalam kegiatan non-akademik. Kadang potensi anak muncul di luar ranah akademik, seperti seni, olahraga, atau kegiatan sosial. Jadi disini guru juga harus peka dan pandai membaca situasi dan karakteristik siswanya. Sehingga dalam hal ini guru mau tidak mau harus memaksa dirinya untuk lebih perhatian dan meluangkan waktu mengamati dan sering berinteraksi dengan siswa.

Saatnya Lebih Peka pada Siswa yang Diam

Bahaya mengabaikan siswa pendiam bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Mereka memang tidak mengganggu jalannya kelas, tetapi bukan berarti bisa dibiarkan "invisible" alias tak terlihat.

Pendidikan yang bermutu bukan hanya soal bagaimana guru menyampaikan pelajaran, tetapi juga bagaimana ia peduli dan memperhatikan setiap peserta didik. Bukan hanya siswa yang aktif atau sering bermasalah saja yang mendapat sorotan, melainkan juga siswa pendiam yang justru perlu diberi ruang dan perhatian agar bisa berkembang secara optimal, karena mereka pun berhak untuk didengar dan dihargai.

Maka, tugas kita sebagai pendidik, orang tua, dan masyarakat adalah menciptakan ruang agar siswa pendiam tidak sekadar menjadi "penonton" di kelas, tetapi juga punya kesempatan untuk bersinar dengan caranya sendiri.

Referensi :

https://psikologi.uma.ac.id/bingung-menghadapi-siswa-introvert-berikut-strateginya/

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online - Journal Universitas Pasundan, diakses Agustus 29, 2025.

PERANAN GURU DALAM MENGATASI ANAK PEMALU DI RAUDHATUL ATHFAL DHARMA WANITA KEMENTERIAN AGAMA - Jurnal Untan, diakses Agustus 29, 2025, https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/10187/9885

Kiat Guru dalam Mengatasi Anak yang Pendiam pada Usia Dini - Kompasiana.com, diakses Agustus 29, 2025, https://www.kompasiana.com/evirusihanwawa0031/64ccb98d08a8b56c526a1b22/kiat-guru-dalam-mengatasi-anak-yang-pendiam-pada-usia-dini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun