Mohon tunggu...
Nur Aida Oktaviana
Nur Aida Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Islam UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya adalah Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Islam yang mempunyai hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Overthinking: Musuh dalam Pikiran Sendiri?

11 Mei 2024   08:45 Diperbarui: 11 Mei 2024   08:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam kehidupan yang penuh dengan tekanan ini, kita seringkali terjebak dalam perilaku overthinking yang mengakibatkan kecenderungan berlebihan dalam memikirkan sesuatu. Overthinking membuat seseorang menjadi khawatir, menduga-duga, dan berpikir berlebihan. Overthinking ini menjadi musuh utama dalam menjaga kesehatan mental kita, karena hal tersebut dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan hingga stres.

Lalu apa itu overthinking? Overthinking adalah perilaku yang memikirkan sesuatu secara berlebihan. Kondisi di mana seseorang terus-menerus menganalisis, merenungkan sesuatu hingga detail, bahkan ketika hal tersebut sebenarnya tidak perlu diperhatikan secara berlebih dan detail. Orang yang terjebak dalam overthinking akan terlalu fokus kemungkinan-kemungkinan negatif yang belum tentu terbukti, hal tersebut membuat mereka sulit untuk merasakan ketenangan dan rileks. Overthinking juga dapat membuat seseorang menjadi memikirkan dan menghawatirkan masa depan, memikirkan masa lalu, serta memikirkan kejadian yang belum tentu terjadi.

Contoh dari overthinking adalah ketika seseorang menghadiri acara reuni kelas, di mana mereka harus berinteraksi dengan orang-orang. Sebelum dan sesudah acara reuni tersebut, mereka terus memikirkan hal-hal seperti memikirkan pertanyaan-pertanyaan "Apa yang harus saya katakan ketika seseorang bertanya tentang pekerjaan saya?" "Bagaimana saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan pribadi saya tanpa saya harus over sharing yang berujung overthinking?". Lalu juga memikirkan tentang hal yang buruk "Bagaimana jika saya tidak punya banyak topik untuk bisa dibicarakan dengan orang lain?". 

Contoh lain overthinking dalam hal perkuliahan yaitu, mahasiswa mengerjakan tugas makalah dari dosennya kemudian mereka mengalami overthinking karena takut tugas yang mereka kerjakan tidak sempurna, lalu mereka terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif yang belum tentu terjadi, hal tersebut menjadi beban dan membuat mereka kesulitan menyelesaikan tugas dengan baik. Mereka mungkin akan terus-menerus merevisi tugas tanpa adanya kemajuan yang signifikan karena mereka kesulitan dalam mengambil keputusan. Mereka mungkin juga mengalami sulit tidur, kecemasan yang berlebihan, bahkan kehilangan motivasi belajar karena stres yang berkepanjangan.

Kecemasan yang berlebihan dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, gangguan tidur dan gangguan pencernaan. Overthinking juga dapat mempengaruhi hubungan sosial yang menyebabkan kesulitan membangun atau mempertahankan hubungan, sulit terhubung dengan orang lain secara emosional. Keterlibatan dalam hubungan yang sehat dan membangun komunikasi yang efektif menjadi kondisi yang sulit ketika seseorang terjebak dalam pola pikir yang berlebihan atau overthinking tersebut.

Untuk mengatasi overthinking tersebut, kita perlu strategi yang tepat. Salah satu caranya adalah menyadari overthinking dan mengalihkan perhatian ke hal lain yang lebih positif. Misalnya olahraga, berolahraga secara teratur dapat membantu mengalihkan overthinking, seperti olahraga berenang dan jogging atau olahraga yang disukai dapat meningkatkan hormon kebahagiaan dalam tubuh. Lalu meditasi, dengan bermeditasi secara teratur, maka dapat meningkatkan ketenangan dan menenangkan pikiran. Kemudian dapat juga melakukan hobi yang disukai untuk membantu mengalihkan perhatian overthinking menjadi hal yang lebih positif.

Selain mengenali strategi mengatasi overthinking, penting untuk mengetahui dan mengidentifikasi penyebab overthinking. Dengan mengetahui dan mengidentifikasi penyebab overthinking, maka dapat mengurangi kecenderungan untuk berfikir secara berlebihan. Mengidentifikasi penyebab overthinking melibatkan identifikasi faktor-faktor seperti ketakutan, kegagalan, kekhawatiran, rendah diri dan pola pikir perfeksionis. Jika perasaan rendah diri menjadi penyebabnya, maka fokus pada pengembangan keterampilan diri dan memperkuat kepercayaan diri melalui menghargai setiap pencapaian terkecil yang dilakukan.

Dengan mengetahui tentang overthinking, contoh dari overthinking, strategi untuk mengatasi overthinking, dan mengidentifikasi penyebab overthinking, maka kita dapat mengetahui lebih tentang pemahaman pikiran manusia, dan bagaimana kita dapat mengelola perilaku overthinking tersebut dan menggantinya dengan perilaku yang lebih positif. Overthinking bukan hal yang dapat mudah diatasi, tetapi jika kita mempunyai kesadaran dan berupaya untuk menghilangkan perilaku tersebut, maka kita dapat mengubah cara berpikir kita menjadi lebih seimbang. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk mengatasi perilaku overthinking berarti kita memiliki kemauan dan kemajuan untuk hidup lebih baik. Dengan konsisten untuk belajar dan berkembang, kita dapat membawa perubahan positif dalam mengelola pikiran kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun