Pada zaman dahulu, sebelum manusia ada di bumi, Allah SWT menciptakan langit, bumi, bintang, matahari, dan seluruh isi alam semesta. Malaikat dan jin sudah ada lebih dulu. Namun, Allah ingin menciptakan makhluk baru yang akan menjadi khalifah di bumi, yaitu manusia.
Allah pun mengambil segenggam tanah dari bumi, campuran dari berbagai jenis: ada tanah putih, hitam, merah, lembut, keras, dan berbagai warna lainnya. Dari tanah itulah Allah membentuk sosok manusia pertama, yang diberi nama Adam.
Lalu Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam jasad Adam. Seketika, Adam pun hidup! Ia bisa melihat, mendengar, dan berbicara. Malaikat pun diperintahkan untuk sujud sebagai bentuk penghormatan kepada ciptaan baru ini. Semua malaikat taat kecuali Iblis. Ia sombong dan merasa lebih mulia karena diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah
Karena kesombongannya, Iblis diusir dari surga dan menjadi musuh manusia hingga akhir zaman.
Kemudian, agar Adam tidak kesepian, Allah menciptakan seorang pasangan untuknya, yaitu Hawa, yang diciptakan dari bagian tubuh Adam. Mereka tinggal bersama di surga, menikmati segala kenikmatan yang Allah berikan.
Namun, Allah melarang mereka mendekati satu pohon tertentu. Tapi Iblis, yang iri dan marah, membujuk mereka untuk melanggar larangan itu. Akhirnya, Adam dan Hawa tergoda dan memakan buah dari pohon tersebut.
Allah pun menurunkan mereka ke bumi. Di sinilah perjalanan umat manusia dimulai.
Sejak saat itu, Adam dan Hawa menjadi orang tua seluruh umat manusia, dan keturunan mereka terus berkembang di bumi. Allah memberi manusia akal dan hati, serta tugas untuk berbuat baik, beribadah, dan menjaga bumi sebagai amanah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI