Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang semakin meningkat di dunia membawa hal baik terhadap kesadaran masyarakat akan urgensi mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri.Â
Berbagai cara dilakukan untuk tetap menjaga tangan dan badan agar tetap bersih, salah satunya adalah dengan sering mencuci tangan setelah melakukan aktivitas diluar rumah.Â
Selain cara mencuci tangan secara konvensional, handsanitizer juga menjadi pilihan yang diminati masyarakat dalam upaya pencegahan tersebarnya kuman melalui sentuhan tangan.Â
Handsanitizer merupakan cairan atau gel yang digunakan untuk mengurangi kuman ditangan. Pembuatan handsanitizer umumnya berbahan dasar alkohol dengan konsentrasi diatas 70% agar dapat membunuh kuman ditangan.Â
Selain itu ada pula bahan-bahan tambahan seperti air, pewangi dan lidah buaya untuk menjaga agar telapak tangan tetap lembab setelah menggunakan handsanitizer.Â
Namun, handsanitizer sempat melambung tinggi karena tingginya permintaan pasar. Sehingga  mengharuskan masyarakat untuk mampu membuat handsanitizer secara mandiri karena masyarakat juga memerlukan handsanitizer untuk menyeterilkan tangan atau barang-barang public misalnya di masjid, pos ronda dan spot-spot yang suka dikunjungi masyarakat agar terhindar dari penyebaran virus covid.Â
Akan tetapi masih ada sebagian masyarakat yang belum memiliki pengetahuan dalam membuat handsanitizer. Salah satunya yaitu masyarakat kampong Gunung Handeuleum. Masyarakat kampong ini mengalami kesusahan dalam pengadaan handsnitizer.
Menanggapi hal tersebut sehingga mahasiswa KKNT IPB berinovasi membuat HandSip (Handsanitizer Sip). HandShip merupakan cairan handsanitizer yang dibuat dari alcohol 80% yang dicampur dengan detol cair dan aroma wewangian.Â
Pembuata HandShip ini dilakukan secara daring melalui Channel Youtube KKNT IPB Gunung Handeuleum karena untuk menghindari kerumumanan atau dikenal dengan istilah social distancing.
Menurut Lisa dan Vina selaku Penanggung jawab HandSip, dengan adanya HandShip diharapkan warga kampung Gunung Handeuleum bisa mendapatkan pengetahuan tentang membuat handsanitizer sehingga nantinya akan terhindar dari penyebaran Covid 19.Â
Sementara itu Dosen pembimbing lapang KKN IPB University Bogor, Ibu Asti Istiqomah menyatakan bahwa tujuan KKN di kecamatan Cibungbulang adalah agar para peserta KKN dapat berperan serta pada pemberdayaan masyarakat pasca pandemi covid 19.