Mohon tunggu...
Nur Aini Luthfiya
Nur Aini Luthfiya Mohon Tunggu... Lainnya - Be your self

Berkaryalah agar tetap dikenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan PKN

20 November 2020   16:00 Diperbarui: 20 November 2020   16:02 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Djamarah, 2002: 5). Menurut KBBI strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 

Dalam bahasa Yunani strategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga strategi dapat diartikan sebagai "ilmu kejenderalan" atau "ilmu kepanglimaan". Strategi merupakan ilmu peperangan, lain dengan kata taktik yang merupakan ilmu pertempuran. Itu artinya pendidik sedang berperang melawan suatu penjajah untuk mencapai kemenangan.

Pembelajaran tergabung dari dua kata yaitu belajar dan mengajar atau biasa disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Strategi pembelajaran (pendidikan) adalah rencana kegiatan yang disusun untuk untuk mencapai tujuan sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut T. Raka Joni (Gulo, 2008: 2), menurutnya strategi belajar merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran merupakan faktor terpenting untuk keberlangsungan kemajuan pendidikan dimasa mendatang. Ada lima komponen utama dalam pembelajaran yaitu: kegiatan pra pembelajaran (preinstructional activity), penyajian informasi (information presentation), partisipasi siswa (student participation), ujian (testing), dan tindak lanjut (follow through activities) (Dick and Carey, 1978: 110).

Pertama, kegiatan prapembelajaran hendaknya dikenalkan terlebih dahulu oleh peserta didik unuk pemanasan. Kedua, penyajian informasi, alangkah baiknya pendidik menguak tuntas tentang materi agar peserta didik tinggal menerima materi saja. Ketiga, partisispasi aktif sangat mendukung pembelajaran seperti yang dikatakan teori behaviorisme. 

Kegiatan belajar dikatakan berhasil apabila terdapat respons dari stimulus yang telah diterima. Keempat, diperlukannya ujian (test) untuk mengetahui tolok ukur kemampuan peserta didik. Kelima, rencana tindak lanjut apa yang harus dibangun setelah mengetahui penilaiain tersebut. Jika penilaian tersebut termasuk rendah, maka pembelajaran harus diganti dengan metode yang lebih baik. Contohnya demonstrasi, diskusi, ceramah plus dan sebagainya.


Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah rencana yang dirancang oleh pendidik yang bertalian dengan pendidikan kewarganegaan untuk mencapai tujuan secara maksimal. Setiap pendidik pasti mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam mengajar. Oleh karena itu, pendidik harus memilih strategi yang tepat untuk peserta didik sesuai dengan situasi dan kondisi. Strategi yang dapat dikembangkan diantaranya:

  1. Strategi pembelajaran ekspositori, Yaitu pendidik lebih menekankan bercerita didepan kelas dilanjutkan dengan tanya jawab di akhir sesi. Strategi ini dapat juga disebut ceramah plus.
  2. Strategi pembelajaran inforrmation search, Yaitu pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari tugas tersebut secara mandiri yang diakhiri dengan kegiatan penilaian oleh pendidik.
  3. Strategi pembelajaran reading a loud, Yaitu peserta didik membaca modul yang telah diberikan dengan suara lantang. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mudah memahami materi yang dibaca.
  4. Strategi pembelajaran heuristik, Yaitu peserta didik mengolah sendiri materi yang telah disampaikan pendidik. Dengan beberapa strategi tersebut peserta didik tidak akan bosan dengan pelajaran yang disampaikan. Pada strategi pembelajaran juga terdapat empat point penting yaitu: 
    1. Belajar untuk Mengetahui (Learn to Know), pengetahuan adalah jendela dunia yang dapat dimanfaatkan untuk anak cucu kelak. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hendaknya mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia sebagai rasa cinta terhadap Indonesia. Membaca nilai-nilai apa saja yang harus dimiliki insan sebagai warga negara juga anugerah Tuhan.
    2. Belajar untuk Berbuat (Learning to Do), langkah selanjutnya adalah megaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dengan perbuatan. Contohnya hari ulang tahun Indonesia pada tanggal 17 Agustus diwajibkan bagi warga negara Indonesia mengibarkan bendera merah putih.
    3. Belajar untuk Menjadi (Learn to Be), pada saat kecil kalian pasti pernah ditanya cita-cita. Nah, dari cita-cita itulah diajarkan untuk bisa menjadi apa yang diinginkan sebagai motivasi dan berharap menjadi kenyataan.
    4. Belajar untuk Bersama sebagai Makhluk Sosial (Learn to Live Together), manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain. Untuk menjadi insan yang yang sosial hendaknya hidup rukun dan saling membantu sesama. Contohnya dalam bermasyarakat harus saling membantu walaupun terdapat keanekaragam Suku, Agama, Ras dan Budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun