Mohon tunggu...
Nur Rochmat
Nur Rochmat Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Pengamat, Pendidik dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal Bonus Demografi

22 April 2025   14:40 Diperbarui: 2 Mei 2025   09:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrai Podcasr dengan Narasumber Gibran Rakabuming Raka dengan moderator seorang intelektual muda. Foto hasil AI (Sumber: Istimewa))

Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045 mendatang, maka banyak narasi-narasi yang menganalisis bahwa Indonesia akan mencapai kejayaannya atau yang sering diistilahkan dengan Indonesia Emas pada tahun 2045. Tak terkecuali bagi Wapres Gibran Rakabuming Raka, ia bahkan sampai membuat video khusus untuk menarasikan bonus demografi disertai dengan contoh-contoh kegemilangan pencapaian anak bangsa seperti lolosnya timnas Sepakbola Indonesia ke Piala Dunia U17 sampai film Jumbo yang saat ini masih merajai bioskop dengan 4 juta lebih penonton. Namun video yang di unggah di Youtube Gibran Rakabuming tersebut justru menimbulkan sentimen negatif dari warganet. Terpantau saat tulisan ini dibuat, video tersebut sudah mendapatkan 2.7 ribu like dan 31 ribu dislike, dan 90% lebih komentar yang lebih mengarah kepada komentar negatif dan sinis. Belum lagi warganet yang menuding kalau video tersebut dibuat dengan adanya prompter, artinya Gibran hanya membacakan teks yang tersedia layaknya pembaca berita di televisi-televisi. Selebihnya tugas tim editor video lah yang mengedit video sedemikian rupa sehingga menarik untuk di tonton.

Terlepas dari video Gibran yang kontroversi, sebenarnya seberapa besar peluang Indonesia akan benar-benar menikmati bonus demografi pada tahun 2045 nanti? jika janji 19 juta lapangan pekerjaan nyatanya nihil dan janji hilirisasi yang ada jsutru PHK dimana-mana, maka yang ada bukan bonus tapi justru kerugian karena banyak orang-orang dengan usia produktif tapi tidak bisa berkarya dan mendapatkan pekerjaan. Maka mumpung masih 20 tahun lagi lamanya, kita sebagai orangtua punya tugas menyiapkannya dari hal terkecil dan terdekat dari diri kita masing-masing yaitu mari siapkan anak-anak kita dimulai dari memilih calon ibu atau calon ayah yang terbaik, lalu makan-makanan yang halal lagi baik, lalu ketika sudah dikaruniai anak, kita beri asupan gizi yang baik, teladan di rumah dan pendidikan yang terbaik.

Menurut saya itu langkah terbaik yang masing-masing bisa kita lakukan dari diri kita dari rumah kita sendiri alih-alih terus mengkritisi dan menyalahkan pemerintah. Kalau kita merasa produk pemilu tahun 2024 kemarin gagal total maka harus kita jadikan pengingat jangan sampai terulang di tahun 2029, dan mulai dari sekarang mari kampanyekan masyarakat Indonesia supaya melek politik, tidak mudah dibeli suaranya dengan bansos dan politik uang. Jika sistem politik sudah baik, maka akan terpilih para pemimpin yang baik pula dan bonus demografi bakal bisa terwujud tidak lagi omon-omon belaka. Semoga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun