Mohon tunggu...
Nur AzizahFitria
Nur AzizahFitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa yang senang dengan aktivitas memasak, sesuatu yang favorit bagi saya adalah menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksistensi Tanaman Musim Dingin Pasca Pandemi: Sudah Sepi Peminat?

23 Mei 2024   16:36 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan. Banyak orang mencari cara baru untuk menghabiskan waktu dirumah. Salah satu tren yang terjadi adalah eksistensi tanaman musim dingin selama pandemi COVID-19. Kegemaran masyarakat terhadap tanaman menjadi semacam pelarian untuk dijadikan aktivitas sehari-hari selama dirumah. Bahkan  minat terhadap tanaman musim dingin telah menjadi lebih dari sekedar hobi. Namun, setelah pandemi berakhir, kehidupan kembali normal tanpa ada pembatasan untuk semua aktivitas di segala aspek kehidupan. Sehingga hal ini memunculkan pertanyaan, apakah tanaman hias musim dingin masih diminati seperti sebelumnya layaknya di masa pandemi?

Tanaman musim dingin atau yang juga dikenal sebagai tanaman hias musim dingin merupakan tanaman yang memiliki daya tahan terhadap suhu rendah dan seringkali bertumbuh di suhu yang dingin. Mereka memberikan keindahan pada lingkungan selama musim dingin yang sebagian besar tanaman lain tidak dapat memberikan. Selama pandemi, banyak orang memanfaatkannya sebagai tanaman yang menghiasi setiap sudut ruangan. Karena tanaman-tanaman ini tidak hanya memberikan keindahan visual saja tetapi juga menghadirkan ketenangan dan keceriaan di dalam rumah. Hal ini yang mampu membantu orang mengatasi tantangan yang dihadapi selama masa sulit ini. Beberapa contoh tanaman musim dingin yang eksis di masa pandemi yakni Monstera Deliciosa, Calathea, dan Alocasia.

Namun, berakhirnya pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan masyarakat menjadi kembali normal. Aktivitas ekonomi, pendidikan, bahkan pemerintahan kini tidak lagi dilakukan dari rumah. Dengan demikian, minat masyarakat terhadap tanaman telah menurun secara signifikan. Perubahan ini juga menggeser prioritas dalam hal kegemaran, banyak orang lebih memilih melakukan aktivitas diluar. Bahkan saat akhir pekan, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berolahraga dan liburan.

Industri tanaman musim dingin juga telah merasakan dampak dari perubahan pola konsumen pasca pandemi. Beberapa penjual tanaman musim dingin melaporkan penurunan penjualan karena pergeseran minat konsumen. Omset mereka pun menurun dibandingkan saat di masa pandemi. Bahkan banyak dari mereka yang kini beralih ke tanaman lain untuk dijual yang dimana peminatnya lebih banyak dibandingkan tanaman musim dingin.

Meskipun tanaman musim dingin kini telah kehilangan popularitasnya, namun eksistensinya masih bisa dipertahankan dalam lanskap kebun dan pertanian. Salah satunya adalah konsep kebun musim dingin yang dirancang guna meminimalisir kebutuhan irigasi dan pemeliharaan intensif, namun tetap mampu memberikan warna dan kesan yang menarik. Dengan pendidikan dan inovasi yang terus berkembang dalam hal desain kebun, tanaman musim dingin dapat terus menjadi bagian yang berharga di kehidupan kita. Mendukung kelestarian hayati lingkungan yang penting bagi masa depan manusia dan bumi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun