Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

A simple man who likes writing, playing PC game, watching movie, and listening to music. Teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). My books: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Got a diploma in graphic design (1993). Writing blog in English or Indonesian. Born and live in Jakarta. FB: Nurseta Bramadi. No one is perfect. Stay humble.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jalan Sehat Pakai Bus Trans Jakarta

29 Agustus 2025   19:22 Diperbarui: 29 Agustus 2025   19:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokpri / kamera ponsel penulis

Sudah umum diketahui bahwa banyak jalan kaki adalah menyehatkan. Berbagai sumber di internet menyebutkan bahwa rutin jalan kaki setiap hari bisa menguatkan otot kaki, jantung, paru-paru, bahkan juga pembuluh darah. Disebutkan pula bahwa rutin jalan kaki tiap hari bisa membakar lemak tubuh dan meningkatkan stamina. 

Saya termasuk orang yang suka jalan kaki. Selain karena alasan kesehatan, juga karena alasan penghematan...hehe. Gak salah dong: sekali dayung, 2 pulau langsung terlampaui...hihi. Apalagi, kondisi sarana transportasi di Jakarta lumayan membaik. Setidaknya tak seburuk zaman saya masih SMA atau kuliah dulu. 

Salah satu moda angkutan umum yang kerap saya tumpangi adakah bus Trans Jakarta (TJ). Bus ini cukup nyaman (ber-AC), aman, bersih, dan menjangkau sebagian besar wilayah Jakarta. Saya tinggal di Jakarta Timur. Jika ingin keliling Jakarta, biasanya saya naik bus TJ ke Cawang Sentral dulu (depan kampus UKI). Dari sana, kita bisa pindah bus TJ sesuai destinasi yang kita tuju: ke Pluit, Grogol, Bundaran Senayan, Kampung Melayu, Monas, PGC, Tanjung Priok, atau bahkan Ancol. 

Mungkin bagi orang tua yang sudah cukup lanjut, jalan kaki antar koridor bus TJ bisa sangat melelahkan. Terkadang saya melihat orang yang cukup jompo tetap antusias ingin naik bus TJ, meskipun dengan bantuan tongkat untuk berjalan. Luar biasa. Namun, jangan khawatir karena petugas di setiap halte bus TJ selalu siap membantu. Jika ada yang perlu dikritik, mungkin jumlah toiletnya perlu diperbanyak sehingga ada di setiap halte. 

Oke, bagaimana kalau mau ke Blok M, Bundaran HI, Museum Nasional, atau Kota Tua Jakarta? Gampang. Dari Cawang naik bus TJ ke arah Pluit dan turun di Semanggi. Dari situ berjalan (agak jauh) lewat jembatan menuju Benhil (Bendungan Hilir). Setelah sampai halte, kita tunggu bus TJ jurusan Kota Tua atau Blok M. Oya, tarif bus TJ adalah IDR 3500 dan semoga jangan buru-buru naik...hehe. Bahkan kadang digratiskan pada hari-hari besar tertentu.

Itu aja sih. Capek menulis yang berat-berat. Toh, saya tahu jumlah pembaca blog saya tidak terlalu banyak...haha. Saya ngeblog untuk relaksasi atau terapi. Thanks for reading, guys. Jangan lupa beli buku saya ya? Lho, apa maksudnya? Hihi...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun