Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

Teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). Wrote few books: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (2021). All published by BIP Publisher Jakarta. Born and lives in Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(Dwibahasa) Orang Barat pun Percaya Paranormal

13 Februari 2024   09:36 Diperbarui: 13 Februari 2024   09:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Jadi, maksudmu orang barat sebetulnya percaya pada "hal-hal tidak logis" ini?

A: Yes, that's right. Universe has many mysterious phenomena. Some of them seem illogical. 

     Ya, benar. Alam semesta punya banyak fenomena misterius. Sebagian darinya terlihat tidak logis.

B: How about believing in haunted places or fortune teller?

     Bagaimana dengan percaya pada tempat-tempat berhantu atau peramal nasib?

A: That's too... so is believing that some people can move objects with their mind. 


     Termasuk... begitu juga dengan percaya bahwa sebagian orang bisa memindahkan benda-benda menggunakan pikiran.

B: Wow... jokingly speaking, there're are actually some real superheroes around us... hahaha.

     Wow... bercanda nih, ternyata sebetulnya ada beberapa superhero sungguhan di sekitar kita... hahaha.

A: Could be... hahaha. Anyway, most of Indonesian people also believe in haunted places, right?

     Bisa jadi... hahaha. Oya, mayoritas orang Indonesia juga percaya tempat-tempat berhantu 'kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun