Mohon tunggu...
Nur Azka R
Nur Azka R Mohon Tunggu... Lainnya - My Blog

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

20 Januari 2021   20:13 Diperbarui: 20 Januari 2021   20:20 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak munculnya wabah penyakit Corona atau disebut Covid-19 di Indonesia pada bulan Maret lalu, pemerintah Indonesia beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meliburkan kegiatan tatap muka di sekolah secara langsung untuk mengurangi tersebarnya virus tersebut. Kehadiran Covid-19 melarang beberapa orang untuk berkumpul dalam suatu ruangan atau kawasan yang secara otomatis menyebabkan terganggu nya proses kegiatan pembelajaran di sekolah maupun instansi pendidikan lainnya. Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun nonfisik. Istilah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya. E-learning merupakan metode penyampaian yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai metode penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi. Adapun pengertian pembelajran jarak jauh dari beberapa para ahli antara lain:

Menurut Dohmen pada 1967, pembelajaran jarak jauh adalah suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis di mana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media. Kebalikan dari sistem pendidikan jarak jauh adalah pendidikan langsung atau tatap muka, suatu sistem pembelajaran yang terjadi dengan adanya kontak langsung antara tenaga pengajar dan siswa

Mac Kenzie, Christensen, & Rigby, pada 1968, menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa ditambah adanya interaksi antar siswa di dalam proses pembelajaran.

Law, 1971, Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga pengajar di tempat seseorang belajar namun memungkinkan adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga pengajar dan siswa pada waktu-waktu tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu metode yang telah terkonsep atau terencana yang mana antar peserta didik dan pengajar tidak harus bertatap muka dan tetap dapat melakukan suatu pembelajaran. Pada saat ini pengadaan pembelajaran jarak jauh terjadi karena pengaruh pandemi Covid-19 yang memaksa manusia untuk selalu menjaga jarak sebagai upaya mengurangi penyebaran Covid-19.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran jarak jauh diharapkan bisa membawa bidang pendidikan Indonesia ke arah yang lebih modern dan lebih baik lagi walaupun dengan berbagai masalah yang bersangkutan. Dengan harapan pembelajaran jarak jauh atau melalui daring dapat bersifat interaktif sehingga peserta belajar mampu berinteraksi dengan komputer sebagai media belajarnya. Sebagai salah satu contoh siswa yang menggunakan pembelajaran media elektronik atau menjalin hubungan (browsing, chatting, video call) melalui media elektronik, dalam hal ini komputer dan internet nantinya akan memperoleh hasil belajar yang lebih efektif dan baik daripada pembelajaran konvensional. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh juga diharapkan akan menekan penyebaran Covid-19 yang akan mendukung percepatan berakhirnya pandemi ini di Indonesia.

    Dalam artikel ilmiah ini, penulis akan meninjau ulang bagaimana efektivitas dari pembelajaran jarak jauh yang diterapkan sebagai jalan alternatif di dunia pendidikan demi tetap menunjang prestasi baik bagi para pelajar dan mahasiswa.

METODE

 

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan untuk menggali, memahami, dan menggambarkan suatu obyek penelitian dengan cara deskriptif berupa kata-kata dan bahasa(Moleong, 2002:3). Metode ini merupakan metode yang bersifat deskriptif dan analitis. Sumber data dari tulisan ini adalah literatur, jurnal, artikel dan karya tulis ilmiah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun