Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

My Natural Flavored Water: Infused Water dan Wedang Uwuh

14 November 2013   08:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_292106" align="aligncenter" width="530" caption="Do It Yourself Fruit Infused Water (doc: blog.weddingsnap.com)"][/caption]

Alhamdulillah, kami sudah bisa mengurangi asupan gula ke dalam tubuh, terutama yang berasal dari minuman. Baik itu yang berasal dari berbagai jenis minuman soda  maupun minuman berwarna, yang dicampur dengan sirup  berbagai rasa. Boleh dibilang kami sudah stop beneran kedua jenis minuman tersebut di rumah. Tentunya dengan cara tidak menyediakan sama sekali kedua jenis minuman tersebut.

Padahal dulu di US yang namanya soda sudah menjadi minuman sehari-hari, sehingga kami sering membeli dalam jumlah banyak. Apalagi kalau ada diskon, biasanya membeli minuman bersoda sekalian untuk persediaan. Dan setelah kami pulang ke Indonesia, terus menggantinya dengan minum air putih yang dicampur  sirup dengan rasa yang diganti-ganti (flavor)

Namun sekarang, perubahan drastis telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini. Kami justru lebih menyukai air infus (infused water) atau wedang uwuh. Yaitu air putih yang dicampur dengan buah-buahan, seperti lemon atau mangga. Jadi air putih yang saya minum berasa lemon atau buah mangga, yang semuanya alami dan  dalam kondisi masih segar. Bahkan sering pula, minuman air putih saya dicampur dengan berbagai rempah-rempah atau bumbu dapur, seperti jahe, kunyit, daun salam, sereh, cengkeh, kayu manis dan lengkuas. Bumbu-bumbunya memang tidak harus komplit semua, hanya apa saja yang ada di rumah sering saya pakai.

Caranya, dengan merebus air dan  memasukkan bumbu-bumbu tersebut sampai mendidih, baru kemudian air itu bisa diminum. Kami meminumnya tidak harus menunggu dingin, kapan saja kami merasa haus. Bagi saya daripada minum air putih saja, lebih baik ada sedikit rasanya yang semuanya natural dan masih segar.

Informasi ini saya peroleh setelah membaca tulisan dari Kompasianer, kemudian saya mempraktekannya di rumah, tanpa saya perlu ke Yogja untuk mencobanya lebih dahulu. Beberapa tulisan yang menginspirasi saya adalah tulisan dari Nugroho Angkasa tentang Lari Manis Bisnis Wedang Uwuh, Setiya dengan tulisannya Wedang Uwuh, Anda Wajib Mencobanya di Yogyakarta dan tulisan Ina Tiara, Menenggak Khasiat dan Manfaatnya Kehangatan Wedang Uwuh.

[caption id="attachment_292105" align="aligncenter" width="356" caption="Wedang Uwuh Minuman Khas Bantul (doc: resepmasak.asia)"]

13843917671588188241
13843917671588188241
[/caption]

Lebih bagusnya lagi kami meminum air infus dan wedang uwuhnya tanpa dicampur gula sedikit pun. Dan itu menjadi minuman saya sehari-hari, baik pagi maupun sore. Kadang saya minum air putihnya berasa buah-buahan dan di hari lain saya minum berasa rempah-rempah. Saya merasakan benar-benar enak di badan dan perut kami pun tidak protes, dalam arti membuat kami jadi diare. Kalau pas dingin cuacanya atau sedang musim hujan, wedang uwuh ini benar-benar nikmat karena badan terasa hangat.

Yeah, semua itu kami lakukan agar badan tetap sehat. Maklum karena saya memang ada keturunan diabetes, dari Bapak saya, tapi tidak berarti saya harus terkena khan? Apalagi berita dan informasi mengenai penyakit  diabetes begitu mengerikan, karena bisa komplikasi dengan penyakit lain dan akibatnya juga bisa bermacam-macam. Untuk itu, saya memang harus mengurangi kenikmatan minum soda dan minuman yang manis-manis, dengan mengganti semuanya yang serba alami. Tanpa bahan pengawet dan rasa manis dari gula.

Sekedar share pengalaman saya sehari-hari dalam hal meningkatkan komsumsi air minum yang natural (alami). Bagaimana menurut Anda? Silakan dishare pengalaman dan kebiasaan minum sehari-hari. Terima kasih.

Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun