Mohon tunggu...
Patricia Lestari
Patricia Lestari Mohon Tunggu... Guru - Seorang ibu

Seorang manusia biasa yg coba cari arti garam dan terang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Rindu Pengemis Terlunta

5 November 2014   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:36 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubelai bulan dalam dekapan mimpiku

Kukerling bintang dalam usapan mesraku

Kudendang sayang merindu cintaku

Kupeluk malam yang memagut hatiku

Wahai dikau bunga mimpiku

Wahai angin yang membuai perihku

Wahai burung yang mengusik iriku

Adakah cinta yang merindu jiwaku

Adakah kasih yang menanti hadirku

Kunyanyi lirih menuang rasaku

Kugerai senyum tutupi piluku

Kubungkus asa dinginkan hatiku

Sadarku menghentak membuka mataku

Ternyata anginlah sahabat setiaku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun