Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bocce: Bola Kecil yang Membuka Ruang Besar untuk ABK

29 September 2025   18:42 Diperbarui: 29 September 2025   18:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Bocce di SLB Negeri Tasikmalaya (Sumber: dok.pribadi/NuningSaptaRahayu)

Sederhana tapi Bermakna

Bocce dimainkan dengan cara melempar bola besar agar sedekat mungkin dengan bola kecil yang disebut pallino. Tidak ada gerakan sulit atau tenaga yang menguras fisik. Justru, yang diperlukan adalah ketelitian, koordinasi tangan dan mata, serta fokus pada strategi.

Kesederhanaan inilah yang membuat bocce ramah bagi siapa saja, anak kecil, lansia, hingga ABK. Guru-guru pendidikan khusus menilai bocce bukan hanya olahraga kompetitif, tetapi juga sarana terapi motorik halus yang membantu anak mengendalikan gerak dan meningkatkan konsentrasi.

Triningsih, pendamping siswa SMALB yang ikut lomba bocce di Semarang, menuturkan manfaat yang ia lihat secara langsung:

“Sangat besar pengaruhnya setelah anak sering mengikuti latihan bocce. Pertama, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, menambah kepercayaan diri, serta melatih kejujuran dan sportivitas. Bocce tidak perlu kecepatan dan kekuatan, hanya perlu fokus dan konsentrasi.”

Selain manfaat fisik, bocce menumbuhkan keberanian tampil di depan publik. Banyak anak yang sebelumnya pemalu mulai berani mengikuti lomba, merasakan semangat bekerja sama dalam tim, dan menikmati sorak-sorai dukungan teman dan guru.

Bocce, Primadona Penjas Adaptif di SLBN Tasikmalaya

Di SLBN Tasikmalaya, bocce menjadi salah satu olahraga favorit dalam pelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif. Bocce sangat sesuai untuk berbagai jenis kebutuhan khusus karena gerakannya sederhana, tidak membutuhkan tenaga berlebihan, dan dapat dimainkan di dalam maupun luar ruangan.

Biasanya, bocce dimainkan di aula atau lapangan beralas datar. Guru menyiapkan bola dengan ukuran dan berat yang disesuaikan agar aman dan nyaman digenggam oleh siswa dengan keterbatasan fisik atau motorik. Sebelum pertandingan dimulai, guru memberikan instruksi sederhana, sering kali disertai bahasa isyarat atau bantuan visual agar dipahami oleh siswa tunarungu dan tunagrahita.

Selain sebagai sarana olahraga, bocce juga menjadi media terapi fisik dan sosial. Permainan ini melatih koordinasi tangan-mata, ketepatan melempar, fokus, serta kemampuan mengendalikan emosi saat harus menunggu giliran. Tidak kalah penting, bocce membantu siswa belajar berinteraksi dan menghargai aturan main.

“Anak-anak terlihat antusias setiap kali jadwal bocce tiba. Mereka bisa bermain sambil belajar mengendalikan diri, berkompetisi dengan sportif, dan saling memberi semangat,” ujar salah satu guru SLBN Tasikmalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun