Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidup Kian Menekan, Klinik Psikiatri Kian Penuh

24 September 2025   10:42 Diperbarui: 24 September 2025   10:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Klinik Psikiatri (Sumber: Lia Kusmaya/pinterest)

Pagi itu, saya mendampingi ibu ke poliklinik dalam sebuah rumah sakit besar di kota saya. Ruang tunggu penuh sesak: kursi-kursi diduduki rapat, sebagian pasien berdiri, sebagian lain duduk bersila di lantai dengan wajah lelah. 

Di balik kaca ruang pendaftaran, ruang tunggu poli psikiatri tampak penuh. Mereka datang dengan ekspresi berbeda, ada yang cemas, ada yang murung, ada pula yang diam saja, seolah menahan beban tak kasatmata.

Fenomena ini ternyata bukan hanya terjadi di satu rumah sakit. Di berbagai kota, poli psikiatri menjadi salah satu layanan medis dengan antrean terbanyak. Pertanyaannya, apa yang membuat layanan kesehatan jiwa kini begitu padat?

Tekanan Hidup yang Kian Berat

Pandemi COVID-19 hingga dinamika ekonomi saat ini nampaknya memberi dampak besar bagi kesehatan mental masyarakat. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pandemi menimbulkan lonjakan kasus depresi, kecemasan, dan trauma akibat kehilangan pekerjaan maupun orang tercinta.

Tak berhenti di sana, media sosial juga menghadirkan tekanan baru. Perbandingan gaya hidup, standar kecantikan, hingga budaya “harus sukses sebelum usia 30” membuat banyak orang, khususnya generasi muda, merasa tertekan. 

UNICEF menegaskan bahwa penggunaan media sosial berlebihan berkontribusi terhadap meningkatnya risiko masalah kesehatan jiwa pada remaja.

Belum lagi tekanan ekonomi. Inflasi, biaya hidup yang terus naik, serta ketidakpastian pekerjaan membuat banyak keluarga harus berjuang lebih keras. Semua faktor itu menjadi kombinasi yang menekan daya tahan mental.

Suara dari Lapangan

Obrolan singkat dengan perawat dan beberapa pengantar pasien di ruang tunggu memberi gambaran lebih dekat. Banyak pasien datang dengan masalah kecemasan akibat bullying di sekolah atau lingkungan kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun