Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sebening Embun Subuh: Saatnya Muhasabah dan Memulai Hari dengan Ridha-Nya

5 Juli 2025   05:38 Diperbarui: 5 Juli 2025   05:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhasabah diri (Sumber: freepik)

"Barang siapa yang melaksanakan salat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah." (HR. Muslim)

Sayangnya, waktu yang begitu agung ini seringkali terlewatkan begitu saja. Padahal, inilah momen terbaik untuk mendekat, memohon ampun, dan menyusun ulang arah hidup kita.

Muhasabah Pagi: Kunci Hati yang Tidak Lalai

Muhasabah adalah seni menengok ke dalam diri. Pagi hari, dengan segala kesegarannya, menjadi waktu yang sangat ideal untuk melakukan refleksi.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: "Apakah niat kita hari ini benar-benar karena Allah?", "Adakah dosa kemarin yang belum kita tangisi?", "Sudahkah kita bersyukur atas nikmat sekecil apa pun?"

Dengan bermuhasabah secara rutin, jiwa akan lebih awas, tidak gegabah, dan penuh kesadaran dalam menjalani kehidupan.

Praktik Sederhana Muhasabah Pagi

Tak perlu ritual yang rumit. Kita bisa memulainya dengan shalat Subuh berjamaah, berdzikir dan membaca doa pagi, membuka Al-Qur'an walau hanya satu ayat atau menuliskan satu hal yang disyukuri, dan satu kebaikan yang ingin dilakukan hari ini

Kebiasaan kecil ini, bila dirawat setiap hari, akan tumbuh menjadi kekuatan spiritual yang luar biasa.

Awali Hari dengan Ridha-Nya

Segala amal bergantung pada niat. Jika pagi ini kita meniatkan aktivitas dengan tulus karena Allah, maka bahkan pekerjaan rumah tangga, bekerja, atau belajar pun bernilai ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun