Tapi tahukah kamu, Nak? Meski tak selalu hadir secara fisik, cinta ibu tak pernah pergi. Ibu tetap menyelipkan doa dalam setiap langkahmu ke sekolah.Â
Ibu tetap memelukmu sebelum tidur, meski kadang sambil mengantuk luar biasa. Ibu tetap mencoba menjadi bagian dari duniamu, meski dengan cara-cara sederhana.
Kadang ibu mengajakmu sarapan bersama, walau waktunya sempit. Kadang ibu bertanya tentang teman-temanmu, walau kamu hanya menjawab singkat.Â
Tapi ibu tak akan menyerah. Karena ini bukan tentang menjadi ibu sempurna, tapi menjadi ibu yang tak berhenti belajar mencintai dengan lebih baik setiap hari.
Janji yang Tak Terucap, Doa yang Tak Pernah Putus
Maafkan ibu, Nak, jika tak selalu bisa mendampingimu seperti yang kamu harapkan. Tapi kamu harus tahu, tak ada hari yang ibu lalui tanpa memikirkanmu, tanpa menyebut namamu dalam doa-doa malam yang lirih.
Ibu ingin kamu tumbuh menjadi anak yang kuat, penuh kasih, dan bijaksana. Ibu percaya, kelak kamu akan mengerti, bahwa cinta itu bukan sekadar hadir di dekatmu, tapi juga tentang berjuang di balik layar, agar kamu bisa hidup lebih layak, lebih baik, dan lebih bahagia.
Ibu akan terus mencoba; meski lelah, meski salah, meski kadang harus jatuh dan belajar lagi. Karena cinta ibu kepadamu, Nak… tidak sempurna, tapi sungguh tak pernah berhenti.
Upaya ibu adalah demi masa depan yang lebih baik nak. Agar ibu mampu mendukungmu secara finansial menjadi seorang dosen keren, dokter hebat dan seorang ahli bahasa seperti yang kalian cita-citakan.
Semoga ibu segera menyelesaikan tugas akhir studi ibu dan bisa terus belajar menjadi ibu yang lebih baik dan lebih baik lagi..
Aamiin...