Dalam dunia psikologi, ada istilah “writing therapy” yang terbukti membantu penyintas trauma hingga lansia yang merasa kesepian.
Bayangkan, Anda duduk di teras, menatap pohon rindang, lalu menuangkan kenangan masa kecil atau kisah hidup yang penuh liku.
Kata demi kata mengalir, bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyembuhkan. Anda sedang menyapa diri sendiri, mengobrol dengan masa lalu, dan memberi ruang untuk berdamai.
Sharing: Berbagi Kisah, Cerita dan Pengalaman Berharga
Kita semua punya cerita. Dan tak ada yang bisa menceritakan kisah hidup Anda lebih baik dari Anda sendiri.
Melalui menulis, Anda bisa berbagi nilai-nilai hidup, petuah bijak, pengalaman kerja, atau cerita keluarga yang menyentuh. Semua itu bisa jadi warisan non-materi yang luar biasa nilainya.
Di era digital ini, membagikan tulisan tak lagi sulit. Anda bisa menulis di blog, mengirimkan artikel ke media, atau bahkan menerbitkan buku sendiri.
Jangan takut. Banyak orang di luar sana yang sedang butuh bacaan bermakna. Kisah Anda bisa jadi cermin, pengingat, bahkan penyelamat bagi mereka.
Earning: Tulisan yang Menghasilkan Cuan
Menulis bukan cuma soal hati, tapi juga bisa soal isi dompet. Dari artikel lepas, cerita anak, opini media, hingga buku inspiratif, semuanya bisa menjadi sumber penghasilan.
Banyak pensiunan yang kini rutin mengirimkan tulisannya ke media dan mendapatkan honorarium mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan.