Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Lembutnya Pembalut: Apa yang Perlu Diketahui Perempuan?

16 Mei 2025   08:00 Diperbarui: 15 Mei 2025   17:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembalut dan Menstruasi (Sumber: freepik/user18526052)

Setiap bulan, jutaan perempuan di seluruh dunia mengandalkan pembalut sebagai teman setia selama masa menstruasi. Lembut, praktis, dan mudah didapat; pembalut tampak seperti solusi ideal untuk menjaga kenyamanan.

Namun, di balik kelembutannya, tak banyak yang menyadari bahwa beberapa jenis pembalut bisa mengandung bahan kimia tertentu yang berisiko bagi kesehatan perempuan. Mulai dari iritasi kulit hingga potensi gangguan hormonal, semua bisa terjadi jika kita tak cermat memilih. 

Artikel ini mengajak kamu menyelami lebih dalam dunia pembalut: fakta, risiko tersembunyi, dan langkah bijak untuk menjaga tubuh tetap sehat selama haid.

Apa Saja Isi di Balik Pembalut?

Sekilas, pembalut tampak hanya terdiri dari lapisan kapas putih lembut. Namun kenyataannya, produk ini tersusun dari berbagai bahan: selulosa, polimer penyerap cairan, perekat, dan lapisan pelindung. 

Untuk memberikan rasa bersih dan segar, beberapa produsen menambahkan pewangi atau melakukan proses pemutihan dengan klorin.

Sebuah studi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada 2015 sempat menghebohkan publik. Mereka menemukan kandungan klorin dalam berbagai merek pembalut populer di Indonesia, dengan kadar bervariasi antara 6 hingga 54 ppm.

Klorin sendiri adalah zat kimia yang biasa digunakan dalam proses pemutihan.

Meskipun produsen menyatakan kadar ini masih dalam batas aman, kekhawatiran tetap muncul karena klorin dapat menimbulkan iritasi kulit dan gangguan kesehatan lainnya, terutama pada area kewanitaan yang sangat sensitif.

Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Penggunaan pembalut dengan kandungan kimia tertentu berisiko menimbulkan dampak negatif, antara lain:

  • Iritasi dan Alergi: Kulit di sekitar area kewanitaan lebih tipis dan sensitif. Paparan zat kimia seperti pewangi atau klorin dapat menyebabkan gatal, ruam, atau perih.
  • Gangguan pH Vagina: Beberapa bahan dalam pembalut bisa mengganggu keseimbangan pH alami, yang memicu infeksi jamur atau bakteri.
  • ISPA dan Gangguan Pernapasan Ringan: Pada pengguna dengan sensitivitas tinggi terhadap bahan kimia.
  • Potensi Efek Jangka Panjang: Penelitian lanjutan masih dibutuhkan, tetapi paparan jangka panjang terhadap senyawa seperti dioxin (hasil samping pemutihan dengan klorin) dikaitkan dengan risiko gangguan hormonal bahkan kanker.

Langkah Bijak Memilih Pembalut yang Aman

Untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan selama menstruasi, berikut beberapa langkah bijak dalam memilih pembalut:

  1. Cermati Label Kemasan
    Pilih produk yang memiliki izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan atau BPOM. Hindari produk tanpa informasi komposisi bahan.

  2. Pilih yang Bebas Pewangi dan Klorin
    Pembalut tanpa tambahan parfum atau pemutih cenderung lebih aman bagi kulit sensitif.

  3. Gunakan Produk Organik atau Ramah Lingkungan
    Kini tersedia berbagai pilihan pembalut organik, pembalut kain cuci ulang, atau menstrual cup yang lebih ramah lingkungan dan bebas zat kimia.

  4. Uji Coba dan Perhatikan Reaksi Tubuh
    Setiap tubuh berbeda. Jika muncul gatal atau iritasi saat menggunakan merek tertentu, segera hentikan penggunaan.

Tips Cerdas Menggunakan Pembalut

Menggunakan pembalut tidak hanya soal memilih produk yang tepat, tetapi juga bagaimana cara memakainya dengan benar. 

Banyak perempuan yang masih abai terhadap kebiasaan kecil namun berdampak besar pada kesehatan reproduksi, seperti terlalu lama memakai pembalut yang sama atau tidak menjaga kebersihan area kewanitaan selama haid. 

Agar tetap nyaman dan terhindar dari risiko infeksi, berikut adalah tips cerdas dalam menggunakan pembalut yang perlu diperhatikan:

  • Ganti setiap 4–6 jam, meskipun belum penuh.
  • Jaga kebersihan area kewanitaan dengan air bersih dan sabun tanpa pewangi.
  • Hindari penggunaan pembalut terlalu lama, apalagi saat aktivitas tinggi atau cuaca panas.
  • Simpan pembalut di tempat kering dan bersih agar terhindar dari kontaminasi.

Menstruasi Sehat Dimulai dari Pilihan yang Tepat

Perempuan berhak tahu dan memilih apa yang terbaik untuk tubuhnya. Pembalut memang hanya digunakan beberapa hari dalam sebulan, tetapi dampaknya bisa terasa jauh lebih lama jika kita abai terhadap kandungan dan cara pakainya. 

Dengan menjadi konsumen yang bijak dan sadar, kita tak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga ikut menyuarakan pentingnya transparansi dan keamanan produk bagi seluruh perempuan Indonesia.

Karena di balik lembutnya pembalut, ada keputusan penting yang menentukan kualitas hidup kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun