Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tubuhku Tanggung Jawabku: Media TUTU untuk Pendidikan Seksual Ramah Autisme

5 Mei 2025   13:00 Diperbarui: 5 Mei 2025   11:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Icon TUTU (Sumber: designer by Meta AI)

Kartu Visual Edukatif
Kartu-kartu ini membantu anak mengenali:

  • Zona tubuh pribadi (merah, kuning, hijau)
  • Sentuhan baik dan tidak baik
  • Emosi dasar dan reaksi yang sesuai
  • Buku Cerita Bergambar
    Cerita pendek tentang Tutu yang menghadapi berbagai situasi sehari-hari; dari ajakan bermain, pelukan teman, hingga menyikapi sentuhan yang tidak diinginkan. Cerita ini saya buat dengan gaya bahasa sederhana dan visual dominan, sesuai dengan karakteristik belajar anak autis.

  • Poster Zona Aman Tubuh
    Poster ini menampilkan bagian-bagian tubuh anak laki-laki dan perempuan dalam kode warna, sebagai pengingat sehari-hari yang bisa ditempel di rumah atau ruang kelas.

  • Cara Penggunaan TUTU

    Di Sekolah:

    • Guru dapat menggunakan boneka Tutu sebagai pembuka sesi belajar.
    • Visual card diperkenalkan satu per satu sambil melakukan simulasi.
    • Buku cerita dibacakan bersama, dilanjutkan dengan diskusi ringan dan tanya jawab visual.
    • Poster ditempel di ruang kelas sebagai penguatan.

    Di Rumah:

    • Orang tua bisa membaca buku Tutu saat quality time bersama anak.
    • Role-play dengan boneka Tutu bisa menjadi kegiatan harian yang ringan namun bermakna.
    • Kartu visual dijadikan media refleksi harian (“Hari ini ada sentuhan baik/tidak?”).

    Mengapa Penting untuk Anak Autis?

    Anak dengan autisme umumnya membutuhkan pendekatan visual, berulang, dan konkret dalam proses belajar. Mereka bisa mengalami kesulitan dalam memahami bahasa verbal yang abstrak, terutama terkait dengan emosi dan batas tubuh.

    Dengan TUTU, saya berupaya menghadirkan alternatif belajar yang:

    • Ramah sensorik
    • Visual dominan
    • Konsisten dan berulang
    • Mendorong anak untuk berekspresi dan merasa berdaya

    Bukan Tabu, Tapi Perlindungan Hak Anak

    Pendidikan seksual bukan sekadar soal seksualitas. Ini adalah hak dasar perlindungan anak.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun