Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

STIB Pariaman, Kampus 'Beruk' Pertama di Dunia: Ketika Primata jadi Primadona

26 April 2025   12:00 Diperbarui: 26 April 2025   11:26 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak keluarga dan sekolah membawa anak-anak ke STIB untuk mengenalkan mereka pada hubungan harmonis antara manusia dan hewan, serta pentingnya menjaga budaya lokal yang sarat nilai.

Dibalik Atraksi, Ada Etika

Meski banyak menuai pujian, keberadaan STIB juga tidak lepas dari perhatian pecinta hewan dan aktivis lingkungan. Namun, pihak pengelola menegaskan bahwa pelatihan dilakukan dengan prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare). 

Beruk diberi makan yang cukup, tempat tinggal yang layak, serta tidak dipaksa bekerja melebihi kemampuan.

"Di STIB, kami tidak melihat beruk sebagai alat kerja, tapi sebagai mitra yang perlu dirawat dan dihargai," ujar salah satu pawang.

Primata Jadi Primadona

Fenomena STIB mencerminkan bagaimana kearifan lokal bisa naik kelas tanpa kehilangan akar budaya. Beruk yang dulu sering dianggap pengganggu, kini tampil sebagai bintang dan kebanggaan masyarakat. 

Dari Desa Apar yang tenang, lahir inovasi sederhana tapi mendunia, menginspirasi bahwa pendidikan dan pelatihan tidak melulu untuk manusia, tapi juga bisa menjangkau alam dan seisinya.

Kampus STIB mengajarkan satu hal: ketika manusia menghormati alam, maka alam akan ikut menyokong manusia bahkan lewat seekor primata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun