Kabut tipis masih menggantung di atas permukaan danau saat perahu-perahu wisata mulai bersiap mengantar pengunjung berkeliling. Airnya tenang, dikelilingi pepohonan yang merefleksikan bayangannya dengan anggun.
Di balik keindahan Situ Bagendit yang memukau ini, tersimpan kisah lama yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kisah tentang seorang wanita kaya raya, keserakahan, dan sebuah kutukan yang konon mengubah desa menjadi danau.
Legenda Nyai Endit yang Menggetarkan
Situ Bagendit, terletak di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bukan sekadar objek wisata alam.
Tempat ini menyimpan legenda tentang Nyai Endit, seorang janda kaya yang konon sangat kikir dan enggan membantu rakyat miskin di sekitarnya.
Ketika seorang pengemis tua datang memohon bantuan, Nyai Endit menolak mentah-mentah. Pengemis itu ternyata bukan orang sembarangan, ia mengutuk desa itu hingga akhirnya tenggelam, menyisakan danau luas yang kini dikenal sebagai Situ Bagendit.
“Dari kecil saya sering dengar cerita ini dari nenek saya. Dulu anak-anak di sini takut main ke danau malam-malam karena katanya suka terdengar suara tangisan Nyai Endit,” ujar Pak Edi (55), warga setempat yang juga penjaga kawasan wisata.
Meski belum ada bukti sejarah yang membuktikan keberadaan Nyai Endit secara faktual, legenda ini tetap hidup sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Sunda.
Cerita ini menyiratkan pesan kuat: kekayaan tanpa kepedulian sosial bisa membawa petaka.