Lalu, bagaimana cara kita menjalani Ramadan yang lebih hemat dan minim sampah?Â
Apa Itu Diet Sampah Ramadan?
Diet sampah bukan sekadar mengurangi sampah setelah terbuang, tetapi mencegah sampah sejak dari sumbernya. Prinsipnya sederhana:
- Kurangi belanja dan masak secukupnya.
- Gunakan kembali, pilih wadah yang bisa dipakai ulang.
- Daur ulang, pisahkan sampah organik dan anorganik.
- Olah organik, manfaatkan sisa makanan untuk kompos.
Hasilnya? Dompet lebih aman, lingkungan lebih sehat, dan Ramadan lebih berkah!
Strategi Diet Sampah Ramadan (Lebih Hemat & Minim Limbah!)
1. "Food Mapping": Belanja Sesuai Rencana, Bukan Lapar Mata
Alih-alih kalap beli ini-itu di pasar Ramadan, buat daftar "menu mingguan". Misal, Senin buka dengan kolak, Selasa es kelapa, dst. Ini mengurangi belanja impulsif dan potensi mubazir!
Tips:
- Rencanakan menu sahur dan buka selama seminggu.
- Catat bahan yang sudah ada di rumah, jangan beli barang yang sebenarnya tidak perlu.
- Fokus pada bahan lokal dan musiman, lebih murah dan lebih segar.
2. "Taktik Sisa Cerdas": Satu Bahan, Dua Menu
Masak ayam opor? Sisa tulangnya jadi kaldu sahur. Nasi berlebih? Jadi nasi goreng besoknya. Jangan langsung buang, tapi berpikir "ini bisa jadi apa lagi?"