Tapi saat kamu berkata, "Ibu, ini sakit... Aku tidak mau operasi lagi," ibu tersadar, bahwa mungkin ibu telah menuntut lebih dari yang seharusnya. Maafkan ibu, Nak.
Bertahun-tahun kita lalui suka dan duka bersama. Ada tawa, ada air mata. Ada harapan, ada kelelahan.Â
Sampai suatu hari, saat kamu berkata, "Di surga nanti, aku akan kembali baik-baik saja," hati ibu hancur. Seandainya ibu bisa menukar segala rasa sakitmu, ibu akan melakukannya tanpa ragu.
Tapi, di titik itulah ibu belajar ikhlas. Menunjukkan padamu bahwa ibu mencintaimu tanpa syarat, menerima segala takdir yang Tuhan berikan kepada kita.Â
Sebab kamu adalah anugerah terindah dalam hidup ibu, bukan karena kesempurnaan fisikmu, tapi karena hatimu yang begitu cantik, kuat, begitu berharga.
Sekarang, kamu telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik..Â
Apa pun yang kamu pilih dalam hidup ini, selama itu membawamu kepada kebahagiaan, ibu akan selalu mendukungmu.Â
Jangan pernah ragu untuk melangkah nak, sebab di setiap detik hidup ibu selalu terucap doa untukmu. Doa ibu akan selalu mengiringi langkahmu.
Nak, kapan pun kamu membaca surat ini, entah saat ibu masih ada di sampingmu atau tidak, ingatlah satu hal: kasih sayang ibu tak akan pernah luntur oleh waktu. Doa ibu akan selalu menyertaimu, bahkan ketika raga ini mungkin tak lagi ada di sisimu.
Karena kamu puteri kecil ibu, kebanggaan ibu. Dan akan tetapi seperti itu, selamanya..
Dengan cinta yang tak terbatas,
Ibumu