Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Surat Untuk Puteriku yang Teristimewa

9 Maret 2025   09:00 Diperbarui: 9 Maret 2025   10:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat untuk Puteriku (Sumber: Dok. Pribadi)

Tapi saat kamu berkata, "Ibu, ini sakit... Aku tidak mau operasi lagi," ibu tersadar, bahwa mungkin ibu telah menuntut lebih dari yang seharusnya. Maafkan ibu, Nak.

Bertahun-tahun kita lalui suka dan duka bersama. Ada tawa, ada air mata. Ada harapan, ada kelelahan. 

Sampai suatu hari, saat kamu berkata, "Di surga nanti, aku akan kembali baik-baik saja," hati ibu hancur. Seandainya ibu bisa menukar segala rasa sakitmu, ibu akan melakukannya tanpa ragu.

Tapi, di titik itulah ibu belajar ikhlas. Menunjukkan padamu bahwa ibu mencintaimu tanpa syarat, menerima segala takdir yang Tuhan berikan kepada kita. 

Sebab kamu adalah anugerah terindah dalam hidup ibu, bukan karena kesempurnaan fisikmu, tapi karena hatimu yang begitu cantik, kuat, begitu berharga.

Sekarang, kamu telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik.. 

Apa pun yang kamu pilih dalam hidup ini, selama itu membawamu kepada kebahagiaan, ibu akan selalu mendukungmu. 

Jangan pernah ragu untuk melangkah nak, sebab di setiap detik hidup ibu selalu terucap doa untukmu. Doa ibu akan selalu mengiringi langkahmu.

Nak, kapan pun kamu membaca surat ini, entah saat ibu masih ada di sampingmu atau tidak, ingatlah satu hal: kasih sayang ibu tak akan pernah luntur oleh waktu. Doa ibu akan selalu menyertaimu, bahkan ketika raga ini mungkin tak lagi ada di sisimu.

Karena kamu puteri kecil ibu, kebanggaan ibu. Dan akan tetapi seperti itu, selamanya..

Dengan cinta yang tak terbatas,
Ibumu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun