Mohon tunggu...
Nuning Listi
Nuning Listi Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga biasa yang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ancaman Kita Dulu dan Nanti

24 Oktober 2018   19:49 Diperbarui: 25 Oktober 2018   17:55 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sejarah kita tahu bahwa kaum Islam Indonesia punya peran penting dalam perjuangan dan meraih kemerdekaan Indonesia. Banyak sekali para pemuda muslim, intelektual dan barisan rakyat yang terdiri dari kaum santri  dan pemuda lainnya berjuang untuk meraih kemerdekaan. Kita pasti ingat Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, KH Hasyim Ashari dan banyak lagi . Mereka menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia. 

Lebih jauh lagi saat kemerdekaan itu sudah kita raih yang jadi persoalan adalah bahwa Belanda ingin mendapatkan Indonesia kembali. Bersama sekutu mereka memborbardir Indonesia dengan aneka serangan udara sehingga kita mati-matian mempertahankannya. Banyak sekali komponen muslim yang ikut mempertahankan kemerdekaan itu. Mereka berusaha keras agar penjajah tidak kembali ke Indonesia. 

Kita ingat perjuangan memperjuangan kemerdekaan dari agresi Belanda di Yogyakarta dan beberapa kota Indoensia. Termasuk Surabaya, Makassar dan lainnya. Beberapa bangunan dan lokasi tempat para pahlawan itu masih dirawat hingga sekarang. 

Jika ujian perjuangan fisik berhasil kita lampaui maka tantangan selanjutnya adalah ujian mental sebagai bangsa. Kita juga mengalami gempuran ideology Pancasila setelah kemerdekaan. Aneka ideology yang tidak sesuai dengan falsafah bangsa menjadi hal yang mengganggu kita sebagai bangsa. Bahkan nyaris sebagian besar Negara di dunia juga terganggu oleh ideology itu. Kita bersama pemuda, interlektual dan kaum santri bahu membahu melawan ideology itu.

Sejarah berjalan dan penjajahan dalam bentuk lain juga mengancam Negara kita. Kali ini dalam hal ekonomi. Penduduk kita yang banyak membuat dalam beberapa hal kita tergantung pada Negara lain. Beberapa hal kita impor. Tapi,  dengan beberapa program kita berusaha mencukupkan produksi kita. Pertanian, perkebunan perikanan dan lain sebagainya. Kita mengajak segenap komponen bangsa untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri itu melalui swasembada. Itu perjuangan kota selanjutnya.

Terakhir kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi . Fenomena itu menjadi ancaman serius bangsa kita. Gempuran pornografi, intoleransi dan radikalisme yang kadang mengoyak harmoni dan suasana damai di sekitar kita. Ancaman itu hadir tidak saja di ruang publik, tapi juga di  ruang-ruang privat generasi muda ; di kamar, di handphone mereka dll. Di kemudian hari inilah musuh besar kita selanjutnya.

Jadi bukan berupa fisik atau kesengsaraan badan yang akan kita terima nanti, sebagai tantangan. Tapi ancaman itu berupa ancaman pemecah bangsa . Dari bersatu ke terkoyak-koyak.

Karena itu segenap komponen bangsa juga harus selalu memperhatikan upaya pemecah itu agar bisa jauh dari kita. Baik para ulama, santri, intelektual dan masyarakat umum. 

Bersama-sama kita pertahankan keutuhan ini dari ancaman itu. Mari. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun